Buat kamu pecinta nail art dan tren kuku, acetone atau nail polish remover menjadi barang wajib yang harus ada di rumah atau di meja kantor sekalipun. Namun kini, membeli acetone nggak sebebas dulu lagi, khususnya di Amerika dan terspesifik pada satu tempat saja.
Adalah sebuah drugstore bernama CVS yang baru-baru ini memberlakukan aturan baru untuk para pelanggannya yang ingin membeli acetone atau nail polish remover lain yang berbahan dasar acetone. Pasalnya, acetone merupakan bahan kandungan yang digunakan untuk memproduksi methamphetamine atau yang lebih dikenal dengan shabu-shabu. Here’s the CVS’s complete statement:
"Because acetone is an ingredient used in the illegal manufacture of methamphetamine, we recently implemented a policy that a valid ID must be presented to purchase acetone-containing products such as nail polish remover. Our policy also limits the sale of these products in conjunction with other methamphetamine precursors and is based on various regulations requiring retailers to record sales of acetone."
Bukan hanya itu, CVS juga membatasi pembelian acetone untuk para pelanggannya, yakni hanya maksimal dua botol per hari. Well, unless you’re an nail artist, why would someone buy more than two bottles for a day? A little bit weird, we guess, tapi yang ada pepatah yang mengatakan sedia payung sebelum hujan bukan?
Peraturan ini ternyata nggak hanya berlaku di CVS Amerika, namun sudah berjalan lebih dulu di CVS New England seminggu sebelum peraturan ini resmi diberlakukan. Jadi apa artinya anak di bawah 18 tahun nggak boleh menghias kukunya dengan cat kuku hanya karena nggak boleh membeli acetone untuk menghapusnya? Well, perlu diketahui, nggak semua nail polish remover mengandung acetone. See? Masih ada harapan untuk anak di bawah 18 tahun untuk berkreasi dengan tren nail art yang semakin menggila—which is the real addictive part.