Ungkapan Jujur Seorang Peramal Soal Ramalan Bintang

Fimela Editor diperbarui 27 Agu 2013, 10:30 WIB
2 dari 4 halaman

Next

Untuk melihat arti ramalan bintang dari sudut pandang seorang peramal, FIMELA.com berbincang-bincang dengan Dina Mariza, sosok yang lebih ingin disebut sebagai ‘Pembaca Karakter’ dibandingkan dengan ‘Peramal’.

Q: Biasanya, apa sih yang dijadikan perhitungan untuk melihat keberuntungan atau nasib suatu zodiak?

A: Untuk para 'Peramal', banyak sekali hal yang digunakan sebagai patokan untuk melihat keberuntungan suatu zodiak. Misalnya, jika seseorang dalam zodiaknya dianggap sebagai pekerja keras dan memiliki karakter yang tegas, biasanya diarahkan untuk mendapatkan pekerjaan di lapangan. Banyak orang yang akhirnya berpikir 'kok bisa tahu?' atau 'kok bisa pas ya?’ karena ternyata apa yang kami arahkan cocok dengan sifat dan karakternya.

Q: Saat melihat kepribadian seseorang, ada beberapa orang yang langsung mengaitkannya dengan zodiak tertentu, misal: si A keras kepala, pasti zodiaknya B. Apa memang ada orang yang lahir dalam naungan bintang sama, punya kecenderungan sifat yang sama juga?

A: Sebenarnya tidak juga. Kalau dipikir-pikir semua karakter dari 12 zodiak dan 12 shio itu adalah karakter dasar sifat manusia. Jadi, semua orang memang memiliki sifat tersebut. Kalau banyak yang bilang zodiak ini cenderung dominan ‘begini’ dan ‘begitu’, itu karena kebiasaan yang sering dilakukan  dan doktrin yang di-sounding dari jaman dahulu kala dan masih dibawa sampai saat ini. Saya lebih percaya dan yakin Tuhan memberikan kesempatan dan sifat yang sama kepada semua manusia. Tinggal lingkungan dan manusianya sendiri yang membentuk karakter dirinya seperti apa.

3 dari 4 halaman

Next

 

Q: Seberapa sering penerawangan yang dilakukan bisa mendekati kenyataan?

A: Saya lebih suka dikatagorikan sebagai 'Pembaca Karakter' dibandingkan dengan ‘Peramal’. Karena saya sangat percaya tidak ada seorangpun yang bisa mengetahui masa depan, tapi seseorang bisa memprediksi masa depannya akan seperti apa dari apa yang dia lakukan sekarang. Toh hidup ini sebenarnya adalah sebab - akibat. Apa yang kita sebabkan sekarang pasti akan berdampak pada masa depan. Sama seperti dokter yang bertanya pada  pasien saat mendiagnosa penyakit lalu menentukan kira-kira penyakit apa yang diderita pasien tersebut. Dan tentu saja tidak akan pernah benar 100 persen karena kesempurnaan hanya milik Tuhan.

Q: Pernahkah merasa terbebani dengan kemampuan yang dimiliki saat ini?

A: Merasa terbebani? Ya, sering sekali, karena rasa empati saya lebih sensitif dibandingkan orang lain. Jadi, saya lebih bisa merasakan emosi orang-orang yang saya baca karakternya.

Q: Is it a gift or something that you learn?

A: I learn dan hal itu memang bisa dipelajari, semua orang bisa belajar dan bisa melakukannya. Tapi, seberapa cepat orang bisa memelajari itu semua dan bisa mengerti, for me its a gift.

4 dari 4 halaman

Next

 

Q: Salah kaprah apa di masyarakat yang lazim terjadi dalam kasus ramalan bintang?

A: Banyak masyarakat yang berpikir bahwa dunia zodiak adalah 'dunia lain'. Padahal, sebenarnya itu bisa dipelajari dan diketahui sejarahnya mengapa tiap zodiak bisa ‘begini’ dan ‘begitu’.

Q: Ramalan bintang ada versi China dan juga versi umum. Apa yang membedakan keduanya?

A: Dasarnya sama, tapi ramalan bintang versi China buat saya lebih masuk akal karena setiap hal yang tampak tidak masuk akal dan tidak ada logikanya sebenarnya ada logikanya. Cuma mungkin versi penjelasannya yang kurang detail sehingga tampak seperti 'menerawang' atau seolah-olah tahu dari 'dunia lain’.

Q: Apakah 'Peramal' memang ada? Apakah sebenarnya 'Peramal' dan 'Pembaca Karakter' sama?

A: Itu tergantung kepada pribadi orang bersangkutan yang punya title seperti itu. Ada yang lebih suka disebut peramal. Namun, kalau untuk saya, saya lebih suka disebut dengan istilah lain, ‘Pembaca karakter’.

Q: Bagaimana kita bisa belajar untuk membaca karakter orang berdasarkan zodiak? Karena umumnya masyarakat hanya tahu bahwa itu adalah karunia dari Tuhan.

A: Buat saya karakter itu sangat bisa dipelajari dan selama ini memang ada ilmunya, seperti psikologi atau ilmu kejiwaan lainnya. Cuma kalau tipikal pembaca karakter seperti saya memang agak beda. Ada hal-hal yang memang gift dari Tuhan. Tapi, untuk menjadi seseorang seperti saya itu mudah kok. Awalnya tinggal lihat hal yang paling jujur dari seseorang yang kadang tidak pernah dia sadari, yaitu tingkah laku. Jika bicara bisa diatur, wajah bisa didandani tapi tingkah laku tidak pernah bisa disadari. Selalu bergerak dengan spontanitas. Dan hal itu adalah salah satu hal yang paling jujur tentang diri kita.