Lestarikan Seni Budaya Lokal Yuk, Cicipi Kuliner Tradisional Pilihan

Fimela Editor diperbarui 20 Agu 2013, 10:29 WIB
2 dari 7 halaman

Next

Lawar

Tak ada yang tidak mengenal seni budaya dari Pulau Dewata. Salah satu objek wisata terbesar di Indonesia ini memang sangat banyak diminati oleh pelancong. Rasanya tidak ada yang tak menarik dari pulau yang satu ini, apalagi saat bicara makanan walaupun untuk yang Muslim harus sangat berhati-hati saat berburu makanan di sini. Salah satu makanan khas Bali yang tidak boleh dilewatkan adalah Lawar. Makanan jenis ini pas banget buat kamu yang ingin makanan dengan rasa segar. Lawar merupakan campuran dari beragam sayur-sayuran, daging cincang (tergantung selera), dan juga berbagai macam bumbu. Walaupun biasanya Lawar memang dicampur dengan potongan daging cincang, namun tidak sedikit juga yang menyajikan Lawar yang hanya terdiri dari sayuran. Tak sekadar makanan khas Bali, Lawar merupakan salah satu makanan yang wajib ada setiap ada perayaan Hindu di Bali karena konon dalam Lawar terdapat unsur yang melambangkan Dewa-Dewa. Tak hanya kenyang perut, secara tidak langsung kamu sudah belajar banyak soal seni budaya Bali lewat sepiring Lawar.

What's On Fimela
3 dari 7 halaman

Next

 

Beberuk Terong

Saya jamin masih sedikit orang yang familiar dengan nama makanan ini. Kebanyakan orang hanya mengenal Ayam Taliwang dan Plecing Kangkung dari pulau ini. Padahal, masih ada satu lagi masakan segar yang sayang untuk dilewatkan. Adalah Beberuk Terong makanan yang juga wajib dicoba saat kamu bertandang ke Lombok. Tidak setenar Ayam Taliwang dan Plecing Kangkung memang karena makanan ini sifatnya hanya sebagai makanan pendamping. Sesuai namanya, Beberuk Terong terdiri dari bahan dasar potongan terong kecil hijau (atau terong kecil merah) yang dicampur dengan kacang panjang segar dan dibumbui oleh sambal tomat yang pedas dan segar ditambah perasan jeruk limau. Makanan ini terasa sangat segar di mulut dan pas dijadikan makanan pendamping menu apapun.

4 dari 7 halaman

Next

 

Pengkang

Nah, main ke Pontianak belum sah kalau tidak mencicipi Pengkang. Sepintas, makanan jenis penganan ini tampak seperti Lemper. Rasanya? Rasa pengkang memang mirip dengan Lemper namun dengan wujud lebih besar. Pengkang merupakan beras ketan berisi Ebi yang dibungkus dengan daun pisang dan dibakar. Walaupun termasuk penganan, Pengkang cukup membuat kenyang dan pas dijadikan sebagai “ganjalan” perut dengan rasa gurih yang didapat dari santan dan ebi. Pengkang akan lebih nikmat jika dinikmati dengan Sambal Kepah. Kepah adalah sejenis binatang laut yang memiliki rasa manis layaknya kerang. Pengkang dan Sambal Kepah adalah dua hal wajib yang tidak boleh dilwatkan begitu saja dari kota yang dilewati garis Khatulistiwa ini.

 

 

5 dari 7 halaman

Next

 

Colonial Steak

Saat ini Steak memang salah satu makanan yang bisa didapat di berbagai tempat. Namun, tentu beda tempat akan mendapatkan rasa dan pengalaman menikmati Steak yang berbeda pula. Begitu pula saat kamu berkunjung ke Kota Malang. Salah satu toko tua yang sangat terkenal di Malang dan wajib dicoba adalah Toko Oen. Lagi-lagi, kamu akan belajar banyak tentang seni budaya kota Malang saat mampir ke sini. Mengapa? Karena Toko Oen menyimpan banyak cerita sejarah mengingat toko ini sudah ada sejak jaman Kolonial Belanda tahun 1930. Adalah Steak Ala Kolonial yang harus kamu cicipi. Mengapa saya menyebutnya Steak Ala Kolonial? Karena cara penyajian Steak, mulai dari makanan pendamping hingga rasanya, berbeda dari Steak yang biasa kita temui di tempat lain. Then, nggak ada alasan untuk nggak mencicipi makanan di toko ini.

6 dari 7 halaman

Next

 

Selat Solo

Bukan hanya Pecel Solo yang wajib menjadi buruan saat kamu sedang menghabiskan waktu jalan-jalan santai di Solo. Selat Solo juga salah satu makanan khas Solo yang menjadi buruan. Bukan hanya pelancong dari luar Solo yang berburu makanan satu ini, tapi penduduk lokal pun juga tidak tak kalah rela mengular untuk antre mencicipi Selat Solo. Rasanya? Makanan yang satu ini memang agak unik karena merupakan perpaduan cita rasa modern dan tradisional. Daging seperti jenis empal, dicampur dengan potongan sayuran dan kentang, serta diguyur dengan kuah dengan rasa manis gurih ditambah campuran bumbu dengan rasa seperti mayonnaise. Ada manis, asam, dan gurih, semua menyatu dalam seporsi Selat Solo. Bisa dikatakan Selat Solo ini merupakan jenis salad ala masyarakat Solo.

 

 

 

 

7 dari 7 halaman

Next

 

Empal Gentong

Penampakan makanan Khas Kota Udang ini bisa dikatakan seperti gulai, namun dari segi rasa jelas jauh berbeda sama sekali. Salah satu Rumah Makan Empal Gentong yang terkenal di Cirebon adalah milik Haji Apud. Di rumah makan ini disediakan Empal Gentong dengan kuah santan dan kuah nonsantan. Nah, buat kamu yang ingin merasakan Empal Gentong yang sebenarnya, harus mencicipi Empal Gentong berkuah santan. Tapi, jika kamu ingin merasakan sesuatu yang segar dan mengurangi risiko kolesterol, pastinya Empal Gentong kuah nonsantan menjadi pilihan terbaik. Makanan satu ini disebut Empal Gentong karena memang dimasak dalam gentong. Dan konon, dulu dimasak dengan menggunakan kayu bakar jenis tertentu. Namun sekarang, tentu kayu bakar sudah digantikan dengan kompor gas. Nah, dengan menjajal beragam kuliner tradisional, secara tidak langsung kita ikut melestarikan dan belajar seni budaya satu daerah. So, siapa bilang belajar tentang seni budaya selalu bikin ngantuk? Yang jelas cara belajar seperti ini malah membuat perut kenyang dan hati senang.