Next
Arus mudik sudah terlihat sejak hari Jumat lalu (2/8), pelabuhan dan jalan-jalan menuju kota-kota di Jawa sudah mulai dipenuhi kendaraan pribadi. Di pelabuhan Merak saja misalnya, ratusan mobil sudah antre untuk disebrangkan pada hari Minggu kemarin (4/8). Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Soeroyo Alimoeso memprediksi tahun ini jummlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi akan melonjak pesat.
Sayangnya, mereka yang mudik dengan kendaraan pribadi hanya memerhatikan stamina kendaraan mereka. Padahal, kendaraan bukan semata-mata kunci keselamatan saat mudik Lebaran. Mempersiapkan kendaraan seprima mungkin memang wajib hukumnya, terlebih kamu yang menempuh perjalanan jauh, menuju ujung Timur Pulau Jawa atau mungkin menempuh lintas Sumatera. Tapi, ada yang lebih penting yang sering dilupakan, yakni kesehatan dan stamina si pengendara sendiri. Banyak pengemudi yang mengabaikan rasa lelah dan kantuknya selama berkendara saat mudik. Jangan hanya fokus pada tips sehat kendaraan, namun perhatikan juga kesehatan dan stamina tubuh kamu, terlebih di saat mudik seperti ini, kendaraan mengular pasti sudah menjadi menu wajib pemudik.
What's On Fimela
powered by
Next
“Untuk masyarakat Indonesia, tidur adalah prioritas nomor terakhir. Karena umumnya masyarakat Indonesia menganggap bahwa tidur adalah aktivitas yang tidak produktif,” dr. Andreas kembali memberikan tips sehat. Padahal, menurut dr. Andreas, mengemudikan kendaraan dalam keadaan mengantuk sama berbahayanya dengan mengemudi dalam keadaan mabuk.
Nah, terbayang bagaimana bahaya yang kamu hadapi jika memaksakan diri terus mengemudi dalam keadaan lelah dan mengantuk. Jangan sampai momen Hari Raya justru berubah jadi duka karena kamu melupakan kebutuhan tubuh yang paling dasar, istirahat (tidur). Selamat mudik! Ingat, performa kendaraan bukan penunjang utama keselamatan saat mudik!