Aulia mengajak masyarakat untuk turut menuntut Presiden SBY, Menhut Zulkifli Hasan, dan Gubernur Aceh Zaini Abdullah untuk mengusut pelaku pembantai Papa Genk. Menanggapi petisi, Menhut pun menjanjikan bisa menangkap pelaku dalam waktu satu minggu.
Janji untuk menuntaskan kasus Melani dan semua satwa yang telantar di Kebun Binatang Surabaya juga pernah diungkap Menhut setelah Dian Paramita, mahasiswi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, membuat petisi yang hingga saat ini sudah didukung hampir 56000 orang.
Belalai dan bagian kepala Papa Genk terpotong, darah berceceran di mana-mana, batok kepala dan gadingnya hilang. Bau bangkai menyengat akibat ditinggalkan begitu saja di Desa Ranto Sabon, Sampoiniet, Calang, Aceh Jaya. Terlihat pula tiga botol air mineral dan sandal yang diduga milik pelaku pembantaian. Diduga, Papa Genk ditumbangkan dengan perangkap ranjau sebelum dibantai dan dimutilasi.
Para pelaku yang sandal dan beberapa botol air minumnya ditemukan di sekitar TKP, diperkirakan warga desa sekitar yang tergiur dengan keuntungan hingga ratusan juta dari hasil menjual gading itu. Sementara, tak cuma warga Aceh yang berduka karena gajah yang sempat mereka rawat itu mati, pasangan Papa Genk yang dikenal bernama Ibu Suci dan Baby Rosa, anaknya, menjadi sangat trauma. Menyedihkan.
Co-founder Change.org Indonesia, Usman Hamid, pun mengungkapkan, “Saat ini, petisi-petisi mengenai perlindungan satwa kian marak, dari harimau Melani yang kurus, pemukulan kuda nil, hingga masih berlangsungnya sirkus keliling lumba-lumba yang kini digelar di Surabaya.” Petisi menjadi cara pintar untuk menunjukkan bahwa publik peduli. Masyarakat saat ini bukan lagi sebagai pihak pasif yang hanya bisa menyaksikan kasus demi kasus buruk menimpa satwa, tapi sanggup ikut serta menyelamatkan mereka dengan cara memantau kinerja masing-masing pihak berwenang.
Semoga satwa Kebun Binatang Surabaya segera mendapatkan kesejahteraan yang memang menjadi hak mereka. Semoga Melani segera pulih dan menggemuk. Semoga para pembantai Papa Genk yang tak berhati nurani itu segera tertangkap. Semoga semua satwa, di tanah air terutama, bisa merasa aman dan nyaman hidup berdampingan dengan kita, dengan makin kritis dan aktifnya masyarakat menanggapi berbagai isu. Semoga. Dukung terus petisi-petisi ini, buktikan kamu salah satu yang peduli, dan kritis, Fimelova.