Lala Sirat: Punya Keluarga, Jadi Pengusaha, dan Tetap Berkarya Di Dunia Fashion

Fimela Editor diperbarui 19 Jul 2013, 05:29 WIB
2 dari 5 halaman

Next

Lakukan: Ibu dua orang anak

Di sela-sela menemani anaknya yang sedang libur sekolah, Lala menyempatkan diri untuk berbincang-bincang dengan tim FIMELA.com di kafe miliknya yang terdapat di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan. Sudah sejak 2011 lalu, Lala memutuskan untuk melepaskan perannya sebagai fashion stylist full time di sebuah media. Kehadiran seorang anak, membuat perempuan bertubuh mungil ini memutuskan untuk memilih perannya sebagai ibu menjadi peran utama dalam hidupnya.

“Ketika menikah, saya pikir saat punya anak nanti, tidak akan ada yang berubah dari kehidupan saya biasanya. Namun ternyata, saya salah. Hadirnya manusia baru dalam hidup saya yang menggantungkan hidupnya pada saya ternyata menyentil sisi keibuan saya hingga akhirnya saya memutuskan bahwa peran sebagai ibu adalah peran utama yang akan saya jalani saat ini,” ujarnya mengawali cerita pada FIMELA.com.

Banyak menghabiskan waktu di jalan saat menuju dan pulang dari kantor, semakin membuat Lala bulat untuk melepaskan perannya sebagai full time fashion stylist. “Saya berpikir waktu yang banyak saya habiskan di jalan hanya untuk bermacet-macetan, akan lebih baik dihabiskan bersama dengan anak di rumah. Karena saat itu anak juga sedang memerlukan perhatian lebih dan saya berencana untuk menambah anak lagi, akhirnya saya putuskan untuk fokus menjalani peran sebagai ibu,” Lala bercerita.

What's On Fimela
3 dari 5 halaman

Next

 

Lakukan: Freelance Fashion Stylist

Menjalani peran utamanya sebagai seorang ibu, ternyata Lala masih ingin melakukan sesuatu untuk menghasilkan karya. Ketika memutuskan untuk berhenti dan sama sekali tidak ada kegiatan lain, Lala mengaku sempat sedikit frustrasi. Keinginannya untuk tetap membuat karya akhirnya mendorong Lala untuk melakukan sesuatu.

Passion-nya di dunia fashion pun membawa Lala menjalani peran lain sebagai Stylist Freelance. Rasa percaya dirinya kembali meningkat ketika Lala kembali berkarya. “Ya, saya memang memutuskan untuk mengutamakan peran saya sebagai ibu di rumah. Namun, saya sadar bahwa saya masih butuh berkarya. Akhirnya saya pun memutuskan untuk bekerja sebagai Stylist freelance. Saya memegang projek-projek styling untuk film. Jadi, di sela-sela mengurus si sulung, saya masih tetap bisa menghasilkan karya di bidang yang memang saya suka. Tapi sekarang, untuk sementara, saya memutuskan untuk tidak menerima tawaran dulu karena saya baru punya bayi yang masih berusia 3 bulan dan belum bisa ditinggal pergi agak lama” paparnya.

4 dari 5 halaman

Next

 

Lakukan: Pengusaha

Saat memiliki anak pertama, Lala membuat sebuah usaha perlengkapan bayi. Belum ada toko perlengkapan bayi yang menjual produk yang dibuatnya maka dari itu Lala sangat percaya diri ketika membuka usaha ini. “Ya, Mamita. Mamita merupakan toko yang menjual produk seperti celemek yang digunakan untuk menutupi bagian dada ibu-ibu menyusui. Terkadang ketika bepergian ibu-ibu susah mendapatkan tempat untuk menyusui bayi mereka, nah dengan celemek ini, kita (ibu-ibu menyusui) tidak perlu lagi mencari tempat untuk bersembunyi. Dan, Alhamdulillah, sambutan produk Mamita cukup bagus,” ujar Lala.

Tak hanya usaha Mamita, peran Lala sebagai pengusaha pun bertambah dengan didirikannya sebuah kafe di daerah Fatmawati bersama suaminya. “Nah, kalau ini (kafe) lain lagi ceritanya. Saya dan suami memang sengaja mencari satu usaha yang fleksibel, yang bisa dikontrol kapan pun serta memungkin kami untuk tetap bersama anak-anak. Dan akhirnya, jadilah kafe ini,” Lala menyambung.

“Mengurus dua usaha, menjadi ibu, istri, dan menjalani peran lainnya tentu tidak mudah. Beruntung saya memiliki suami yang sangat mendukung semua kegiatan saya. Semua peran memang tidak bisa dilakukan bersamaan sekaligus, tapi kita bisa memilah dengan memprioritaskan peran mana yang lebih dulu harus diutamakan. Saat harus mengurus anak, tentu urusan bisnis saya lepaskan untuk sementara. Namun, ketika mengurus bisnis, sebisa mungkin saya tetap melibatkan anak. Dan di sinilah peran suami dan keluarga sangat membantu saya dalam menjalani setiap peran secara maksimal,” Lala berbagi.

5 dari 5 halaman

Next

 

Lakukan: Anak dan Saudara

Sejak menikah, Lala mengaku bahwa memang ada sebagian dari hidupnya yang berubah. “Bohong rasanya kalau ada yang mengatakan tidak ada yang berubah setelah menikah, apalagi saat sudah punya anak. Yang jelas berubah adalah kebebasan kita. Saat masih sendiri, kita bebas melakukan apapun yang kita suka tanpa harus peduli dengan yang lainnya. Tapi, ketika sudah menikah dan punya anak, setiap tindakan dan keputusan yang kita buat juga akan berpengaruh pada “orang baru” yang ada di samping kita. Karena itu, support dari keluarga, Mama, kakak, dan adik pastinya sangat saya perlukan,” ujarnya serius.

Lala sadar bahwa satu-satunya yang tidak berubah sejak ia menikah adalah perannya sebagai anak dan juga saudara. “Saya bisa dibilang orang yang cukup dekat dengan keluarga. Jadi, ketika menikah pun semua itu nggak berubah. Saat punya anak, justru saya malah semakin dekat dengan keluarga karena saudara-saudara saya juga memiliki anak yang usianya tidak jauh berbeda. Jadi, kami pun cukup sering menghabiskan waktu bersama,” Lala bercerita dengan semangat.

Terbukti bahwa perempuan memang dilahirkan untuk menjalani banyak peran dalam hidupnya. Lala Sirat, yang awalnya hanya ingin fokus menjalani peran sebagai ibu, ternyata pada akhirnya juga menjalani banyak peran. Walaupun peran sebagai ibu, tetap menjadi prioritas anak kedua dari tiga bersaudara ini, Lala tetap merasa harus berkarya dan bermanfaat untuk sekitar dengan menjalani peran tambahan lainnya.