Next
Seperti kepercayaan dirinya sebagai penyanyi laris dan figur publik yang punya pengaruh besar bagi penggemarnya. Simak juga apa definisi hater untuknya. Satu prinsip yang dipercaya Syahrini: selalu ada cara untuk menjadi “sesuatu”.
Hubungan pribadi saya “kecolongan”
Walaupun terlihat terbuka dengan media, saya sebenarnya masih punya batasan yang nggak mau saya bagi kepada publik. Seperti kehidupan percintaan saya yang belum tentu akan menjadi jodoh saya. Pengalaman di tahun kemarin dimana hubungan saya dengan seorang laki-laki yang telah terjalin selama dua tahun, sebenarnya kecolongan diketahui oleh awak media. Pada akhirnya, kami menghadapi ketidaksepahaman tentang publikasi, karena pihak laki-lakinya yang tidak kuat menghadapi pemberitaan media. Kalau untuk saya sebagai seorang entertainer, sudah biasa digosipkan, tapi tidak demikian dengan mantan pasangan saya lalu. Ruang privasi itulah yang hingga hari ini akan saya jaga dan tidak terlalu terbuka kepada media.
Saya professional singer yang banyak diperhatikan orang
Begitu banyak pertanyaan orang tentang diri saya, namun saya nggak merasa itu tugas saya untuk menjawabnya satu persatu. Karena, yang perlu dilakukan hanyalah berkarya dengan baik sebagai kapasitas saya seorang professional singer. Kadang jadi lucu ketika melihat pemberitaan tentang saya yang jauh dari inti aslinya. Saya cukup mengambil hikmahnya kalau ternyata orang-orang begitu memperhatikan saya di luar urusan pekerjaan saya.
"Sebagai seorang entertainer, saya sudah biasa digosipkan."
Sementara, untuk keberadaan mereka yang kontra terhadap saya atau istilahnya haters, saya menganggap mereka sebagai orang yang sebenarnya betul-betul sangat mencintai atau menggemari saya. Jangan dikira, di balik komentar mereka yang mengatakan saya berlebihan dan segala macamnya, sebenarnya mereka sangat detail lho memperhatikan saya. Jadi, saya senang-senang saja kalau masih banyak yang mau memperhatikan saya. Selebihnya, jangan digubris pendapat orang, karena saya nyaris nggak punya waktu untuk itu, saya sibuk untuk berkarya lebih baik lagi.
What's On Fimela
powered by
Next
Saya di antara pencitraan dan newsmaker
Saya luruskan di sini, jika saya hanya pencitraan, berarti saya nggak memiliki karya, hanya wira-wiri di infotainment. Padahal, hingga kini saya sudah memiliki lima album yang sangat diterima di luar Jakarta. Ya, penggemar berat saya memang banyak yang berasal dari daerah, karena saya tahu betul kalau penduduk Ibukota cenderung lebih suka dengan musisi internasional. Namun, untungnya memiliki penggemar dari daerah adalah mereka mengapresiasi karya saya seutuhnya. Mereka dengan senang hati men-download RBT dan membeli album saya hingga hapal semua lagu saya. Belum lagi, kalau saya hanya pencitraan, nggak mungkin apapun yang keluar dari mulut saya, seperti istilah “sesuatu”, “cetar membahana”, atau gaya jambul saya, diikuti oleh banyak orang. Padahal, sebenarnya saya nggak pernah menasbihkan diri saya sebagai trendsetter. Alhamdulillah, apapun yang saya pakai selalu digemari masyarakat. Kalau dipikir-pikir, nggak ada orang lain yang pakai bulu mata selebat aku, tapi sekarang orang malah mengikuti “bulu mata Syahrini” hahaha…
"Apapun yang saya pakai selalu digemari masyarakat."
Sementara, kalau saya dikatakan sebagai newsmaker, sebenarnya juga nggak dimaksudkan begitu. Kebetulan saja, orang-orang kini sedang menggemari saya dan mengikuti apa yang saya pakai atau katakan. Newsmaker bagi saya adalah orang yang melakukan sesuatu yang original. Sedangkan, kata-kata saya yang menjadi jargon bukanlah kata baru, sudah umum digunakan di kehidupan sehari-hari, hanya saja dengan gaya ngomong saya jadi diikuti dan terkenal. Kesimpulannya, saya bukan pencitraan dan juga bukan newsmaker.