Emosi dan Syahwat Jadi Tantangan Terberat Saat Puasa!

Fimela Editor diperbarui 09 Jul 2013, 06:59 WIB
2 dari 4 halaman

Next

Hari ini, sebagian umat Muslim di Indonesia sudah mulai menjalankan ibadah puasa. Menjalani puasa selama satu bulan, bukanlah hal mudah. Walaupun sudah bertahun-tahun bertemu dengan Ramadhan, tentu ada tantangan berat yang harus ditaklukan setiap Ramadhan datang.

Jakarta FIMELA.com mencari tahu tantangan apa yang paling berat harus ditaklukan oleh umat Muslim selama menjalani ibadah puasa lewat polling yang dibuka selama 2 minggu lebih. Hasilnya? Ternyata bukan haus dan lapar yang menjadi tantangan terberat saat puasa, tapi justru emosi. Sekitar 27,3% setuju bahwa mengendalikan emosi selama puasa merupakan tantantangan yang menjadi PR (pekerjaan rumah) tersendiri yang harus ditaklukan.

Untuk bisa mengendalikan emosi, tentu kita harus terlebih dahulu tahu apa yang menjadi sebab musabab munculnya emosi yang, bisa dikatakan, lebih mudah meledak dan meluap dibandingkan dengan bulan-bulan biasanya. Ternyata, kurangnya waktu tidur karena perubahan jam tidur yang, tiba-tiba, berubah menjadi akar yang membuat emosi mudah naik-turun selama Ramadhan.

3 dari 4 halaman

Next

�Ketika puasa, jam tidur otomatis akan berubah. Jika biasanya kita tidur tanpa harus bangun dini hari untuk melakukan makan sahur, selama puasa waktu tidur kita akan sedikit terganggu. Justru, selama puasa, kesehatan tidur justru sangat penting. Mengapa? Kalau orang tidurnya sehat, dalam arti tidur berkualitas, maka napsu makan akan terkendali. Dan pastinya emosi pun akan mudah dikontrol,� ujar dr. Andreas Prasadja, RPSGT, di tempat praktiknya.

Ngantuk, lapar dan haus, serta konsentrasi menurun yang menurut Fimelova menjadi tantangan terberat pada urutan nomor 3, 4, dan 5, ternyata juga merupakan akibat turunan yang disebabkan oleh faktor kurang tidur. �Sekali lagi, orang yang kurang tidur akan sangat sulit mengontrol napsu makan. Seharian merasa lemas, ngantuk, konsentrasi menurun, dan bad mood, itu semua sebenarnya disebabkan karena kita kurang tidur. Kuncinya adalah perbaiki waktu tidurmu. Jangan sepelekan kebutuhan tidur. Dengan memperbaiki waktu tidur maka kamu akan lebih mudah mengatasi tantangan-tantangan yang muncul saat puasa. Prioritaskan waktu tidur,� dr. Andreas menyarankan.

4 dari 4 halaman

Next

Setelah emosi, syahwat ternyata ada di urutan nomor 2 sebagai tantangan terberat yang harus dihadapi selama puasa. �Karena seks merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, maka seks pun harus dipenuhi. Layaknya orang lapar yang harus makan untuk menghilangkan rasa lapar, maka orang yang memerlukan seks pun harus dipenuhi kebutuhannya. Seks cukup memengaruhi psikis seseorang. Buktinya, tidak sedikit orang yang bad mood karena tidak terpenuhi kebutuhan seksnya,� ujar Zoya Amirin, Seksolog, ketika ditemui di kediamannya beberapa waktu lalu oleh FIMELA.com.

Nah, buat kamu yang sudah berkeluarga, yang diperlukan untuk mengontrol syahwat selama berpuasa adalah tetap rutin memenuhi kebutuhan seks kamu dengan menyiasati waktu bercinta. Mulai dari pukul 4 pagi hingga 6 sore kamu memang harus berpuasa dan bisa menahan diri. Namun, kamu dan pasangan masih punya waktu 10 jam sejak berbuka hingga Subuh untuk memadu kasih dengan pasanganmu.

Bulan puasa, bukan berarti kamu juga harus �memuasakan� kebutuhan seksmu, Fimelova. Ingat bahwa seks merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Perbaiki waktu tidur dan siasati waktu bercinta dengan pasangan, maka kendali tantangan terberat selama puasa pun sepenuhnya ada dalam genggamanmu. Selamat menjalankan ibadah puasa, Fimelova!