Next
Never leave home without less make up
Semakin simple, saya makin suka. Makanya, saya selalu mengandalkan simple make up ketika keluar rumah. Saya hanya perlu mengaplikasikan concealer, sunblock, tinted moisturizer, bedak tipis, dan lip gloss. Hasilnya, wajah saya terpoles, namun tanpa membuatnya terlihat berlebihan seperti lady boy hahaha… Penting memang mengandalkan make up, tapi ingat juga kalau kulit ini perlu bernapas. Makanya, make up tipis dan sederhana sudah cukup.
Untuk rambut, saya sedang senang dengan hair bun ala Jennifer Lopez. Saya mencoba look itu dan ternyata saya menyukainya. Minim hairspray, mudah dan cepat dibentuk, serta langsung memberikan efek pada penampilan saya.
Confidence is the best sex appeal
Saya nggak memerlukan statement dari item apapun, baik dari segi fashion atau kecantikan untuk melengkapi penamilan saya. I am the statement. Saya bahkan nggak perlu menggunakan baju terbuka untuk menampilkan kesan seksi. Seperti baju yang saya pakai saat ini. Hanya sepotong mini dress tanpa memperlihatkan belahan dada dan punggung, tapi saya pun bisa terlihat menarik dan seksi untuk beberapa orang.
"I always have my self confidence to be my sex appeal."
Inilah yang selalu saya jawab ke banyak orang kalau mereka bertanya apa yang jadi sex appeal saya. I always have my self confidence to be my sex appeal. Agar bisa seperti ini, saya mengenali tubuh dan kepribadian saya, maka saya pun tahu apa yang bagus untuk saya.
Be nice to everyone
Penampilan fisik seringkali menjadi faktor orang lain salah menilai seseorang. Seperti saya, yang memiliki feature wajah tegas, sehingga sering membuat orang berpikir kalau saya sombong dan kaku. Tapi, begitu mereka mengobrol dengan saya atau melihat cara saya berbicara, mereka langsung berubah pikiran. Dari situlah sangat penting untuk memiliki kepribadian yang baik, terutama untuk saya yang banyak bertemu dengan orang baru.
Next
Bisa menutupi kekurangan tubuh
Foto topless saya dengan body painting bergambar bendera Filipina yang saya lakukan di tahun 2008 lalu, adalah sebuah peristiwa memorable untuk banyak orang. Saya nggak memungkiri adanya kontroversi tentang itu. Namun terlepas dari itu, saya mengagumi tubuh saya di situ. Foto itu diambil saat saya berusia 33 tahu, Begitulah tubuh saya terlihat di usia 30-an; masih indah dipandang tanpa rekayasa apapun.
Padahal, kalau diamati, bentuk payudara saya sudah tidak seindah saat masih berusia 20 tahunan. Payudara saya tidak sekencang dulu lagi dan cenderung turun. Breasts fall down. Namun, dengan pengetahuan saya sebagai model dan rasa syukur saya dengan tubuh yang saya miliki, saya bisa merekaya kekurangan dan mengaksentuasi kelebihan saya dengan gestur yang sesuai. Hasilnya, jadilah foto seperti itu yang enak untuk dilihat. Intinya hanya satu, be grateful. Setelah itu, akan datang caranya untuk bisa menutupi kekurangan yang kita miliki karena sudah terlebih dulu bersyukur dengan apa yang dimiliki.
Being simple is the key
Ketika berurusan dengan kecantikan, surprisingly saya adalah orang yang simple. Seperti untuk urusan rambut, saya bisa saja memakai shampoo suami saya atau bergantian dengan shampoo organickmilik saya. Untuk wajah, saya menyerahkan sepenuhnya pada sebuah klinik kecantikan wajah yang saya wakilkan. Salah satu treatment mereka, collagen facial, membuat kulit saya bersinar dan sehat. Tapi selebihnya, saya nggak akan mau terlalu repot dengan masalah kecantikan. Make up pun saya hanya menggunakan satu brand dari dulu, Bobbi Brown, dan nggak berminat mencoba yang lain.
"I’m cool with aging."
Apalagi kalau menyangkut bedah plastik dan botox. Saya nggak terpikir untuk melakukannya. Itu tak sejalan dengan prinsip saya dimana kecantikan adalah kejujuran dengan diri sendiri. I’m cool with aging. Terlebih botox, saya nggak akan melakukannya karena semua orang tahu saya adalah orang yang sangat ekspresif dengan raut wajah. Tentu akan sangat sulit untuk menyangkal suntik botox ketika ada orang yang bertanya kenapa wajah saya kaku tak dapat digerakkan, kan? Hahaha…