Next
Keluhan tidur, rasanya hampir sebagian besar masyarakat urban punya keluhan gangguan tidur tersendiri yang mereka alami. Insomnia adalah gangguan tidur yang lazim dialami oleh para pekerja. Padahal, jika kita tahu, bisa jadi ternyata bukan hanya insomnia yang kita alami. “Keluhan umum gangguan tidur yang sering diadukan pasien terdapat 3 garis besar, yakni insomnia, hypersomnia, parasomnia. Insomnia adalah gangguan yang dialami seseorang ketika mereka sulit tidur yang menyebabkan timbulnya gangguan fungsi di siang hari. Hypersomnia merupakan rasa kantuk yang berlebihan. Sedangkan parasomnia adalah gerakan atau verbalisasi tidak normal yang terjadi pada saat tidur,” dr. Andreas mengawali pembicaraan.
Yang umum diketahui masyarakat tentang gangguan tidur hanyalah insomnia, mengigau, dan ngorok. Kenapa? Karena memang yang lazim terjadi pada masyarakat adalah 3 gangguan tidur tersebut. Padahal, rasa kantuk berlebih yang, mungkin, kita rasa juga tergolong ke dalam gangguan tidur. Yang menarik, dr. Andreas mengatakan bahwa baru-baru ini muncul gangguan tidur baru yang disebut dengan sleep texting.
What's On Fimela
powered by
Next
“Sleep texting termasuk ke dalam parasomnia, yang sama dengan kategori sleep walking. Sebelumnya, parasomnia yang banyak diketahui di masyarakat adalah mengigau, ngelindur, gigi gemeretak, dan sleep walking. Biasanya gerakan yang dilakukan oleh orang yang mengalami sleep walking dan sleep texting lebih kepada gerakan yang memiliki tujuan, seperti masak, makan, atau mungkin membalas e-mail. Otak kita bisa dikatakan cukup sadar untuk bisa melakukan aktivitas, namun cukup tidak sadar untuk mengingat peristiwa apa yang kita lewati. Dan 90% orang yang mengalami sleep walking dan sleep texting matanya terbuka layaknya orang sadar,” dr. Andreas menjelaskan.
Menurut dr. Andreas, fenomena sleep texting muncul karena belakangan ini cara berkomunikasi berubah dari komunikasi verbal ke arah teks, melalui sms, e-mail, BBM, dan sebagainya. “Seseorang bisa mengalami sleep walking dan sleep texting karena memang si penderita memiliki riwayat keluarga sleep walking. Dan biasanya ini terjadi ketika si penderita mendapat pemicu. Misalnya saja, sekarang masyarakat banyak sekali tidur bersama gadget mereka. Ketika di tengah-tengah tidur masuk notifikasi ke smartphone atau gadget mereka, biasanya secara refleks orang mengambil gadget mereka secara tidak sadar membaca bahkan membalas pesan yang mereka terima. Namun sayang, mereka tidak akan bisa mengingat apa yang telah mereka lakukan di malam hari. Pada masa inilah sleep texting bisa terjadi,” dr. Andreas memberi contoh.
Next
Mungkin terdengar lucu jika kita mendengar cerita orang yang mengalami sleep texting. Tapi, pernahkah kamu berpikir bahwa gangguan tidur sleep texting bisa mengancam hidupmu. Pernah terpikir bagaimana jika sleep texting berisi pesan yang salah kepada orang yang salah? Untuk itu, sebisa mungkin kurangi faktor-faktor di sekitar yang bisa memicu terjadinya sleep texting.
“Kalau berbicara masalah sleep texting, gadget adalah faktor yang menjadi pemicu utama terjadinya sleep texting. Karena itu, ketika tidur, singkirkan semua gadget dari tempat tidur. Atau setidaknya, jika memang tidak bisa menyingkirkan gadget, matikanlah gadget saat akan meletakkannya di tempat tidur. Pastikan notifikasi yang masuk ke dalam gadget tidak akan mengganggu tidurmu. Jangan berpikir bahwa membalas pekerjaan di tempat tidur bagian dari loyalitas kerja, pikirkan juga bahwa tidur berkualitas sangat diperlukan agar keesokan harinya kamu bisa lebih produktif dan menghasilkan ide-ide cerdas. Sederhana kan?” saran dr. Andreas.
So, pernah mengalami sleep texting? Jangan tunggu hingga sleep texting mengancam kehidupan karier atau kehidupan pribadimu, Fimelova. Perlahan, mulailah singkirkan gadget setiap kali kamu akan berangkat tidur.