Martha Tilaar: Perempuan Wajib dan Harus Terlibat di Politik

Fimela Editor diperbarui 11 Jun 2013, 04:00 WIB

Bicara soal perempuan, yang terpikir pasti nggak jauh-jauh dari masalah pembatasan hak yang dilakukan beberapa pihak. Perempuan bahkan kadang dianggap sebagai objek yang serba salah atas apa yang dimiliki dan dilakukannya. Lihat saja di Aceh, bahkan menari di tempat umum pun menjadi hal yang dilarang untuk seorang perempuan. Well, nampaknya pembatasan hak-hak tersebut nggak membuat perempuan juga jadi terbatas memiliki tempat di dunia parlemen kita. Lihat saja deretan kaum Hawa yang tampil menunjukkan kekuatan mereka di dunia pemerintahan sana.

Hal inilah yang tercantum langsung dalam buku terbaru keluaran GKR Hemas & Martha Tilaar yang berjudul “Perempuan Parlemen dalam Cakrawala Politik Indonesia”. Di dalam buku ini dijabarkan secara jelas pentingnya kehadiran perempuan di parlemen untuk menyuarakan kepentingannya dalam tingkat yang lebih tinggi.

Keterlibatan Martha Tilaar, pendiri dari Martha Tilaar Group, dalam penyusunan buku ini adalah dalam rangka mendukung peran serta kaum Hawa dalam dunia politik yang sejalan dengan misi "Empower Indonesian Woman" yang diciptakannya. Dengan begitu, perempuan Indonesia bisa turut serta dalam pembangunan bangsa. Dengan peran sertanya dalam dunia parlemen, perempuan juga diharapkan mampu berkontribusi dalam membuat undang-undang yang mengangkat soal keadilan bagi untuk kaumnya.

Acara peluncuran buku yang diselenggarakan pada Rabu (5/6) di Wisma Nusantara 5 Gedung MPR/DPR ini turut dihadiri Ani Soetjipto (Dosen Universitas Indonesia), Yuniar (Anggota DPRD Aceh), dan Tetty Kadi (Sekretaris Jenderal Kementrian Pemberdayaan Perempuan RI). Semoga dengan adanya buku-buku yang mengusung topik perempuan seperti ini mampu membangkitkan kesadaran masyarakat bahwa perempuan juga berhak untuk bersuara bahkan dalam urusan politik sekalipun. Karena politik juga milik perempuan.