Catherine Keng: Hijrah dari Jurnalistik, Lalu Berkutat di Dunia Film

Fimela Editor diperbarui 07 Jun 2013, 06:00 WIB
2 dari 4 halaman

Next

Hijrah ke bisnis film

Di dunia bisnis film, nama perempuan yang fasih berbahasa Mandarin ini mungkin memang tidak seterkenal nama-nama lain. Ya, Catherine Keng memang baru hijrah dari dunia jurnalistik yang ia jalani selama 11 tahun ke dunia bisnis film.

“Jurnalistik adalah awal saya memulai karir. Sebelas tahun saya banyak belajar dari dunia jurnalistik, baik sebagai anchor maupun sebagai orang marketing. Jujur, karier pertama telah membentuk karakter saya. Namun, tentu ketika ada tawaran yang lebih menarik bagi saya untuk mengembangkan diri, mengapa tidak saya coba,” ujar perempuan berdarah Taiwan ini.

Pekerjaan pertama yang menjadi awal kariernya di dunia profesional, dicoba Catherine karena ketertarikannya pada sebuah stasiun TV yang membuat program berita berbahasa Mandarin pertama di Indonesia. Berdarah Taiwan dari sang ayah, membuat perempuan yang masih lajang ini fasih berbahasa Mandarin. “Sebenarnya yang membuat saya tertarik melamar pekerjaan di dunia jurnalistik ternyata lebih karena rasa penasaran pada satu stasiun berita yang berani membuat acara berbahasa Mandarin pertama di Indonesia pascareformasi, akhirnya saya menghabiskan waktu selama 11 tahun di sana,” Catherine bercerita.

"Jurnalistik adalah awal saya memulai karir. Jujur, karier pertama telah membentuk karakter saya."Kini, Catherine Keng menjalani profesi sebagai Coorporate Secretary di dunia bisnis hiburan. “Di sini saya mengerjakan berbagai kegiatan perusahaan yang memang harus dikomunikasikan kepada pihak luar. Divisi ini baru terbentuk ketika saya bergabung dengan perusahaan ini, jadi yang lebih saya lakukan adalah branding image perusahaan. Dan sebenarnya tidak terlalu berbeda juga dengan pekerjaan saya sebelumnya di dunia jurnalistik karena saya juga masih tetap bersinggungan dengan teman-teman dari media,” Catherine bercerita.

Beberapa bulan terakhir, masyarakat cukup dibuat kaget dengan kenaikan harga tiket bioskop yang cukup drastis. Namun, Catherine percaya bahwa keputusan kenaikan harga tiket yang ditetapkan justru untuk menyelamatkan bioskop dan memenuhi permintaan masyarakat terhadap bioskop. “Biaya operasional yang besar dan digitalisasi film, membuat pengusaha film memerlukan dana besar untuk melakukan penyesuaian tersebut dan dampaknya adalah kenaikan harga tiket. Tapi, justru ini dilakukan untuk membuat bioskop-bioksop yang ada bisa tetap beroperasi. Karena kalau sampai tutup, pasti masyarakat juga yang akan rugi. Jika dibandingkan pun, harga tiket bioskop di Indonesia paling murah di dunia, dibandingkan dengan ASEAN misalnya, dengan fasilitas terbaik,” tuturnya.

...percaya pada ilmu perbintangan

3 dari 4 halaman

Next

Ternyata, percaya pada ilmu perbintangan

Yang menarik dari perempuan dengan wajah khas keturunan China ini adalah kepercayaannya yang besar pada dunia perbintangan. Dunia perbintangan atau yang biasa kita kenal dengan zodiak, biasanya lebih banyak digandrungi oleh remaja-remaja dan dewasa muda yang masih mencari jati diri. Tapi, ternyata perempuan berbintang Gemini ini cukup percaya pada zodiak.

“Ya, saya lumayan percaya pada zodiak. Karena kan terkadang memang ada spesifik karakter satu zodiak yang memang benar bisa kita temui pada orang-orang berbintang itu. Saya percaya pada ilmu perbintangan China,” Catherine mengakui.

Ada satu quote menarik yang bisa kita temui dalam biografi twitter perempuan yang bekerja sebagai Coorporate Secretary di salah satu industri bioskop besar di Indonesia ini. ‘A gemini, a true believer of female should act like a lady and think like a man to live a happy life’. Tertarik, kami pun segera menanyakan filosofi di balik pernyataan tersebut.

“Saya adalah seorang Gemini dan saya bangga menjadi orang yang berbintang Gemini. Banyak orang yang bilang bahwa Gemini adalah orang-orang dengan kepribadian ganda, banyak hal yang bisa dilakukan oleh seorang Gemini. Saya adalah seorang metropolitan person yang single. Saya sama sekali tidak merasa sedih dengan status single saya. Apa yang membedakan perempuan dan laki-laki? Perempuan selalu menggunakan perasaan setiap kali bersentuhan dengan orang lain. Cobalah untuk bersikap seperti laki-laki yang tidak pernah meninggalkan akal mereka setiap kali beraktivitas. Tapi, bukan berarti kita harus seperti laki-laki, just don’t take it too personal-lah. Justru anugrah ‘perasaan’ yang kita, perempuan, miliki harus benar-benar kita jaga untuk orang yang tepat nantinya. Kita harus bangga sebagai perempuan. Jika diberikan untuk lahir kembali, saya pun tetap ingin terlahir sebagai perempuan,” ujar Catherine.

"Jurnalistik telah mengubah hidup saya!”

4 dari 4 halaman

Next

“Jurnalistik telah mengubah hidup saya!”

Total meninggalkan dunia jurnalistik sejak tahun 2011, rupanya jurnalistik telah meninggalkan bekas yang mendalam pada Catherine. Jika ia harus pensiun nanti dari pekerjaan yang ia jalani saat ini, Catherine pun masih berencana ingin kembali bersentuhan dengan dunia yang sudah membesarkan namanya selama 11 tahun.

“Suatu hari ketika saya bisa setengah pensiun, saya ingin kembali menjadi jurnalis, entah hanya sebagai koresponden atau mungkin wartawan senior. Saya ingin selalu melaporkan apa yang saya lihat dan saya dapatkan kepada masyarakat. Dunia jurnalistik merupakan pintu masuk segala informasi. Hidup di dunia jurnalistik membuat kita bisa bertemu banyak orang, membuat kita kaya akan pengetahuan dan pastinya membuat wawasan kita lebih terbuka. Yang jelas, dunia jurnalistik telah mengubah hidup saya, mengubah cara pandang saya dalam melihat satu peristiwa,” papar perempuan yang pernah menetap di Taiwan ini pada FIMELA.com