Dianggap Perempuan Terjelek Dunia, Lizzie Velasquez Justru Percaya Diri!

Fimela Editor diperbarui 31 Mei 2013, 08:00 WIB

Nama gadis asal Texas ini Lizzie Velasquez. Umurnya 23 tahun, tapi bobotnya tak lebih dari 30 kg dengan tinggi badan 150 cm. Terlihat tak proporsional? Ya, dia lahir tanpa jaringan adiposa, sehingga tubuhnya sama sekali tidak bisa menyimpan lemak. Dia pun harus ikhlas ketika orang-orang menganggapnya perempuan terjelek di dunia.

Berat badan Lizzie tak akan pernah naik walaupun mengonsumsi banyak makanan berlemak. Bahkan, per hari 5000 sampai 8000 kalori dilahapnya. Berlebihan menurutmu? Tidak untuk Lizzie, karena hanya dengan cara itulah dia dapat bertahan hidup. Karena tubuhnya tak bisa menyimpan cadangan makanan, Lizzie harus makan tiap 15 menit agar memiliki cukup energi untuk beraktivitas.

Profesor Abhimanyu Garg, peneliti University of Texas Southwestern Medical Center di Dallas, menduga Lizzie menderita Neonatal Progeroid Syndrome, penyakit sangat langka yang melenyapkan lemak di wajah dan tubuh, sehingga menyebabkan penuaan dini bagi penderitanya. Sejauh ini pun hanya ada tiga kasus di dunia, dan Lizzie salah satunya.

Lizzie memang memiliki kekurangan secara fisik, tapi orangtuanya selalu menanamkan kalau dirinya sama dengan anak-anak lain, punya hak yang sama pula walaupun lingkungan sekitar tak menganggap Lizzie normal. Itulah yang membuat Lizzie kuat. Dia tercatat sebagai mahasiswi di Jurusan Komunikasi Texas State University dan aktif sebagai guru sekolah minggu, juga termasuk dalam tim pemandu sorak. Lizzie bahkan merasa puas dengan keadaannya sekarang dan tak ingin mengubah takdir. Dia menerima kekurangannya dan pantang berkeluh kesah, malah berusaha hidup normal dan tetap bahagia.

Bentuk ucapan syukur sekaligus semangat Lizzie tertuang dalam sebuah buku tentang perjuangannya untuk bisa diterima di masyarakat, Be Beautiful, Be You, yang menginspirasi banyak orang. Kita tak akan pernah bisa menjadi sempurna, menurut Lizzie, karena itu yang bisa dilakukan adalah menjadi yang paling unik. Itu pula yang dirinya lakukan selama 23 tahun ini. Lizzie bahkan tak canggung berbagi pengalamannya menghadapi bullying yang menyakitkan, tapi benar-benar dialaminya.

Kita dengan mudah mengeluh saat tubuh menggemuk atau menemukan kerutan kecil di wajah. Namun, bagaimana dengan Lizzie? Tubuh kurus dan keriput sama sekali tak menjadi masalah, padahal dia sangat tahu bentuk fisiknya tak akan pernah membaik. Dia kehilangan kesempatan merasakan ribetnya berdiet atau melakukan perawatan kecantikan untuk mempertahankan kulit mulus, tapi Lizzie bahagia.

Semua hanya soal dari sisi mana, negatif atau positif, kita melihat diri sendiri. Kekurangan fisiknya permanen, tapi kebesaran hati dan semangatnya bisa menginspirasi perempuan mana pun untuk selalu percaya diri dan optimis. Dan, satu hal yang terpenting, fisik bukan patokan kebahagiaan, karena bahagia adalah bentuk rasa nyaman atas diri sendiri. Lagipula, being happy doesn't mean that everything is perfect. It means you've decided to look beyond the imperfections.

What's On Fimela