Next
Angelina Jolie bukannya pasrah dan diam menunggu kematian menjemputnya saat mengetahui kalau ia memiliki gen BRCA1 atau breast cancer type 1 sebesar 85 persen dan kanker ovarium sebesar 50 persen. Ia mengambil keputusan untuk menjalani double preventative mastectomy atau pengangkatan kedua payudaranya demi mengurangi risiko tersebut. Dan keputusan itu memang tepat, karena ia dinyatakan “bersih” dari risiko kanker payudara sebesar kurang dari 5 persen setelah prosedur tersebut. Itu belum selesai. Setelah ini ia akan bersiap untuk menjalani hysterectomy dan oophorectomy, pengangkatan indung telur untuk memotong habis potensi ia akan terkena kanker ovarium.
Terdengar seperti cerita film? Sayangnya, inilah skenario kehidupan nyata Jolie. Sosoknya yang menghilang sejak awal tahun 2013 ini, sama sekali tak berkaitan dengan rencana pernikahan, apalagi kehamilan. Secara rahasia, Jolie merencanakan dan menjalani prosedur kesehatan untuk menjamin ia akan hidup lebih lama. Ya, alasan Jolie melakukan hal paling berani ini adalah ia agar bisa hidup lebih lama untuk keenam anaknya. Ia tak ingin anak-anaknya menjadi yatim seperti ia dulu ditinggalkan oleh ibunya, Marcheline Bertrand, di saat Jolie masih remaja karena “kalah” melawan kanker ovarium.
What's On Fimela
powered by
Next
Dimulai sejak 2 Februari 2013, Jolie telah selesai menjalani pengangkatan kanker payudaranya pada 27 April lalu, lalu memutuskan untuk membagi kabar ini dalam sebuah wawancara dengan harian “New York Times” edisi Senin (14/5/2013) kemarin. Dengan terbuka, Jolie mengungkapkan kalau ia tetaplah manusia biasa yang takut mati dan harus dengan cerdik mengambil keputusan ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa kondisi kesehatannya dalam situasi kritis. Keputusan ini pun tak mengurangi kesempurnaannya sebagai perempuan secara anatomi, karena ia tetaplah memiliki sepasang payudara. Bahkan, ia berjanji kepada keenam anaknya kalau ia tetaplah ibu mereka yang sama seperti sebelum operasi. “Mereka hanya akan melihat bekas luka kecil di tubuh saya. Selebihnya, saya tetaplah ibu mereka yang selalu menyayangi mereka dan akan selalu berusaha untuk bersama mereka selama yang saya bisa,” ucap Jolie sentimental khas seorang ibu.
Dukungan pun langsung membanjir dari banyak pihak yang mengagumi keberanian dan kekuatannya. Di sela-sela masa perawatannya, Jolie tetap menjalani agenda pekerjaannya sebagai Duta PBB dengan penampilan yang fit dan bugar layaknya tak terjadi apa-apa pada kesehatannya. Jolie tak memberi satu sinyal pun bahwa ia sedang kritis atau kesakitan. Sharon Osbourne, Giuliana Rancic, hingga Sheryl Crow, yang merasakan perjuangan yang sama melawan kanker payudara, mengirimkan ucapan bangga mereka kepada Jolie.
Layaknya film juga, perjuangan Jolie ini juga dihiasi dengan romansa asmara yang menyentuh hati. Jolie memuji dukungan Brad Pitt sebagai tunangan yang suportif dan baik. Pernikahan mereka pun kabarnya akan dilaksanakan sesegera mungkin karena Jolie sudah yakin bahwa Pitt adalah laki-laki terbaik untuk menjadi suaminya. Satu hal yang mencerahkan hati dari peristiwa ini adalah, Jolie menurut kami patut mendapat “pengampunan” atas masa lalunya dengan Jennifer Aniston dulu. Karena, ia tetaplah perempuan biasa yang berjuang untuk cinta dan sekuat mungkin bertahan hidup untuk anak-anak dan pasangan hidupnya. Tanpa harus terlihat immortal dan sangat superhero layaknya peran femme fatale yang sudah banyak ia bintangi.