Kejahatan Meningkat, Cincin dan Dompet Bisa Jadi Senjata Bela Diri

Fimela Editor diperbarui 14 Mei 2013, 05:59 WIB
2 dari 4 halaman

Next

Tingkat kriminilitas yang semakin tinggi pastinya menuntut kita untuk selalu waspada. Beberapa waktu lalu, saat FIMELA.com mengunjungi tempat latihan Kapap Krav Maga di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, David yang berperan sebagai pelatih membocorkan sedikit beberapa rahasia sederhana agar kita bisa selalu siaga.

Perhatikan bagian tubuh mematikan

Agar efektif melakukan bela diri, tentu kita harus tahu bagian mematikan yang bisa melumpuhkan lawan. David pun membocorkan beberapa titik kelemahan manusia yang bisa menjadi fokus penyerangan saat kita dalam keadaan tersudut. “Jakun (atau batang leher), pelipis, bagian tengah dada (sambungan tulang rusuk kanan dan kiri), dan hidung adalah titik termudah yang bisa menjadi fokus penyerangan. Bukan hanya menghilangkan konsentrasi, tapi serangan di titik-titik tersebut bukan tidak mungkin bisa mematikan,” tutur David.

3 dari 4 halaman

Next

Dompet benda yang mematikan

Bicara senjata bukan melulu soal senjata tajam atau senjata api. Tapi, parfum, chili spray, atau bahkan dompet sekalipun bisa menjadi senjata mematikan. Perempuan cukup sering jalan keluar untuk makan atau mungkin sekadar beli makanan kecil hanya dengan membawa dompet, sebagai salah satu bentuk waspada terhadap kejahatan, kita bisa membuat dompet sebagai senjata mematikan.

“Kebanyakan perempuan menggunakan dompet dengan model panjang. Nah, dompet dengan bentuk seperti ini bisa berubah menjadi senjata mematikan. Caranya? Perhatikan dengan benar cara memegang dompet. Pegang dompet dengan mantap, sesuaikan dengan kenyamanan kamu memegang, namun jangan pernah memegang dompet dengan jari-jari mengarah ke bawah. Usahakan selalu menggenggam dompet dengan jari-jari menghadap ke atas sehingga badan dompet terlindungi tanganmu. Seketika kamu dalam keadaan terancam, kamu bisa menggunakan bagian dompet yang keras untuk menjatuhkan lawan, dengan memukul di bagian jakun atau mungkin belahan dada (antara tulang rusuk) untuk menghilangkan konsentrasi lawan. Bukan tidak mungkin, serangan perempuan panik yang biasanya cukup kencang, bisa mematikan jika mendarat di titik berbahaya,” David menjelaskan.

Jangan keluarkan koin dari dompet

Biasanya orang malas menyimpan receh (koin di dompet). Selain membuat dompet menjadi lebih besar, pasti dompet pun semakin berat. Tapi ternyata, koin yang selalu dihindari oleh sebagian orang ini justru bisa membantu kita menjaga diri.

“Koin yang disimpan di dompet, membuat satu sisi dompet lebih keras. Nah, sisi keras inilah yang bisa kamu manfaatkan sebagai senjata. Saat berada di kondisi terjepit, pukul lawan dengan sekuat tenaga dengan menggunakan sisi dompet yang keras dengan tumpukan koin ke bagian pelipis. Saya bisa jamin lawan akan kehilangan konsentrasi, bahkan kesadaran,” David kembali memberi tips.

4 dari 4 halaman

Next

Gantikan benda keras dan tajam dengan cincin kesayangan

Hampir setiap perempuan menyukai aksesori menempel di badan. Cincin adalah salah satu aksesori yang paling digemari. Mulai dari cincin dengan batu besar, cincin dengan permukaan tajam, hingga cincin besar yang terbentuk dari material keras lainnya, asal berbentuk lucu pasti akan diminati. Dan ternyata, ini juga bisa menjadi senjata untuk melindungi diri.

“Ini juga yang hampir tidak disadari oleh perempuan, sebenarnya semua benda yang melekat pada tubuh bisa digunakan sebagai alat untuk melindungi diri. Perempuan biasanya menggunakan aksesori cincin dengan ukuran besar yang sudah pasti keras atau bahkan ada sisinya yang tajam. Nah, manfaatkan cincin kesayanganmu sebagai pengganti benda tajam. Dalam keadaan terdesak, kamu bisa melukai wajah atau mungkin membuat goresan di tubuh lawan secara agresif untuk menghilangkan konsentrasinya. Atau mungkin jika kamu menggunakan cincin berukuran besar yang keras atau bahkan dengan batu di matanya, cukup pukulkan ke tengah dada (antara tulang rusuk) lawan sekuat tenaga, dijamin pasti lawan akan tumbang. Nggak percaya, coba sesekali pukul pertengahan dadamu untuk merasakan dampak apa yang bisa ditimbulkan jika kamu melakukan itu pada lawan,” saran David.