Next
Sebelum Korea eksis di Indonesia, masyarakat sempat terlebih dahulu digemparkan dengan invasi Jepang melalui film-film drama dan animasinya. Namun, sekitar tahun 2000, drama Korea perlahan mulai masuk Indonesia dan berhasil menyita perhatian sebagian masyarakat yang memang memunyai antusiasme tinggi terhadap film bergenre romantis yang sering kerap diproduksi Korea. Nggak percaya, coba kamu buat daftar dari sekian banyak film Korea yang masuk, mana sih film yang nggak bergenre romantis?
Tak puas sekadar film, musik korea yang dikenal dengan K-Pop pun perlahan masuk ke Indonesia melalui boyband mereka. Dibawa oleh para personel boyband dengan wajah tampan, K-Pop pun dengan cepat diserap di Indonesia. Super Junior, Big Bang, TVXQ, SNSD, dan 2NE1, siapa sih orang yang sama sekali belum pernah mendengar tentang grup-grup Korea tersebut? Bahkan, boyband dan girlband asal Korea seolah menjadi “kiblat” penyanyi-penyanyi grup baru Indonesia. Coba lihat, berapa banyak boyband dan girlband Indonesia yang mendadak muncul dengan gaya oriental Korea mereka?
Next
Melalui Gangnam Style dan Gentlemen, Psy memecahkan rekor dunia. Video 'Gangnam Style' menjadi video pertama yang diliat oleh 1.5 milyar penonton. Sedangkan 'Gentleman' berhasil memikat sekitar 38 juta penonton hanya dalam 24 jam. Bukan prestasi yang biasa kan? Sekali lagi Psy membuktikan bahwa dunia sudah dilanda Hallyu, Korean Wave.
Nggak bisa dipungkiri kalau Korea berhasil melakukan penetrasi budaya di berbagai negara dunia, Fimelova. Mulai dari film dramanya, musik, makanan, hingga kebudayaan. Dan sekarang, semakin berkembangnya kebudayaan Korea di dunia memunculkan ‘Korean Wave’ atau yang biasa disebut ‘Hallyu’. Merebaknya Hallyu di berbagai negara, terutama Indonesia, berhasil membuat masyarakat melirik Korea sebagai destinasi wisata mereka. Film dan video klip lagu-lagu mereka yang banyak memunculkan keindahan Negeri Ginseng, nggak bisa dipungkiri membuat masyarakat Indonesia, termasuk saya, jadi penasaran dengan kondisi Korea yang sesungguhnya. Dan pastinya, ini sangat mendukung perkembangan wisata Korea.
Jika yang dimaksud dengan ‘Hallyu’ adalah pengaruh budaya Korea maka Indonesia sudah terkena imbas Hallyu sejak beberapa tahun lalu. Namun, Hallyu baru naik ke permukaan beberapa waktu lalu mengingat Hallyu bukan hanya melanda Indonesia, tapi juga ke seluruh dunia. Bagaimana dengan Indonesia? Sampai kapan kita akan terus-terusan hanya menjadi “pasar” para produsen dunia?