Next
Garin membuktikan bahwa Opera Jawa dalam kemasan teater pun bisa mendapatkan kesuksesan yang sama besarnya dengan dengan film Opera Jawa yang dibintangi oleh Artika Sari Devi. Ini terbukti dari beragamnya penonton yang hadir di Teater Jakarta, mulai dari anak-anak muda hingga orang tua. Sama seperti cerita dalam film, Opera Jawa ‘Selendang Merah’ mengangkat cerita tentang kondisi budaya dan sosial masyarakat dalam balutan komedi satire.
What's On Fimela
powered by
Next
Kekejaman Tuan Ledhek dalam melatih Hanoman justru malah menjadi bumerang tersendiri baginya. Seekor monyet yang diperlakukan kejam justru bertiwikrama menjadi Hanoman dan bercumbu dengan istrinya sendiri di tengah-tengah usaha Tuan Ledhek memaksa Hanoman untuk melakukan taria tolak bala di sebuah desa. Pertempuran antara Hanoman dan Tuan Ledhek pun kemudian tidak bisa dihindarkan lagi. Sri Ledhek merasa bahwa semua kekacauan yang terjadi akibat selendang merah yang ia berikan kepada Hanoman.
Pertunjukan berdurasi sekitar 90 menit ini menuai decak kagum dari penonton yang hadir di Teater Jakarta. Garin berhasil menyatukan seni peran, tari, dan olah vokal secara menarik untuk menutup pertunjukan trilogi Opera Jawa terakhir. Ada satu hal yang menjadi kendala, untuk mereka yang sama sekali tidak mengenal Bahasa Jawa memang akan mengalami kesulitan untuk menikmati pertunjukan pasalnya hampir seluruh pertunjukan disampaikan dengan Bahasa Jawa halus. Namun, pastinya sang sutradara pun sudah mengantisipasi kendala bahasa karena itu di beberapa bagian cerita, Garin menampilkan tembang yang dinyanyikan dalam teks berbahasa Indonesia dan Inggris.