Angelina Jolie dan Madonna Bersaing untuk Jadi Yang Paling Dermawan

Fimela Editor diperbarui 05 Apr 2013, 10:00 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Senin kemarin (01/04), Angelina Jolie mengutarakan rencananya menjual lini perhiasan barunya, Style of Jolie, bekerja sama dengan seniman perhiasan ternama Robert Procob yang juga perancang cincin pertunangannya dan Brad Pitt. Nantinya, hasil penjualan akan disumbangkan sepenuhnya ke badan sosial Jolie, The Education Partnership for Children of Conflict, dan dipakai untuk membangun lebih banyak sekolah khusus perempuan di Afghanistan. Mulai kemarin, perhiasan Jolie pun sudah bisa dibeli di toko perhiasan Tivol di Kansas City.

Ini bukan pertama kalinya Jolie menyumbangkan sebagian harta untuk beramal. Tahun 2010, Jolie membiayai sebuah sekolah di Afghanistan bagian timur, kemudian November tahun lalu dia pun mendirikan sebuah sekolah khusus perempuan di luar Kabul, yang merupakan salah satu daerah pengungsian. Semua dilakukan Jolie karena tergerak memajukan perempuan Afghanistan yang selama ini minim fasilitas pendidikan. Sejak menjadi utusan khusus U.N. High Commissioner for Refugees (UNHCR) PBB, ibu enam anak ini memang makin peduli terhadap para pengungsi, terutama perempuan dan anak-anak. Tak main-main, Jolie bahkan berencana pensiun dari dunia akting untuk fokus menekuni kegiatan sosialnya, selain mengurus keluarga.

What's On Fimela
3 dari 3 halaman

Next

 

Serupa dengan Jolie, Madonna kini juga tengah menikmati kesibukannya mengurusi progam amal di Malawi. Rabu kemarin (03/04), Madonna bahkan baru saja meresmikan sekolah dasar yang didirikannya bersama lembaga nirlaba BuildOn di Distrik Kasungu. “Aku cinta Malawi. Aku berkomitmen mengakhiri kemiskinan di sini," ungkapnya saat itu. Rencana pembangunan beberapa sekolah di Malawi itu sendiri diutarakan sejak tahun lalu. Madonna berharap minimal 1000 anak per tahun, yang setengahnya adalah perempuan, bisa menempuh pendidikan  di sana. Pemilihan daerah Malawi pun merupakan hasil pertimbangan yang matang mengingat menurut PBB, Malawi adalah salah satu negara termiskin di dunia dan lebih dari setengah juta anak-anak di sana adalah yatim-piatu.

Nah, kalau Jolie memilih meraup dana dari lini perhiasan, Madonna juga beralih profesi menjadi pedagang. Namun, ia lebih pilih berjualan lukisan abstrak milik seniman Prancis Fernand Leger, “Trois Femmes a la table rouge”, senilai  USD 7 juta, plus ribuan lukisan koleksinya. Selain berjuang memajukan kualitas pendidikan di Malawi, Madonna pun mengerjakan proyek pendidikan remaja perempuan di Afghanistan, Pakistan, dan beberapa negara lain yang kurang memberikan perhatian kepada perempuan di bawah yayasan amal Ray of Light Foundation, miliknya. Semoga kesamaan demi kesamaan ini bukan persaingan, tapi murni soal amal!