Masih Sendiri? Ini Tips Anti Melajang Terlalu Lama dari Para Lelaki

Fimela Editor diperbarui 01 Apr 2013, 11:30 WIB
2 dari 5 halaman

Next

Perempuan lajang mandiri dikenal paling rumit soal jodoh. Hal ini dibenarkan oleh beberapa lelaki berikut, yang masing-masing pernah berkencan dengan salah satu “perempuan sibuk” dan mengaku menemukan hal yang kurang mereka sukai. Apa ini juga yang membuatmu masih lajang sampai sekarang? Ada baiknya baca dan introspeksi diri.

Basa-basi itu perlu

Mungkin bukan hal penting bagimu. Namun, dalam proses pendekatan ada masanya basa-basi dibutuhkan sebagai pengantar ke jenjang hubungan yang lebih tinggi. Umar Nasef (32, auditor) angkat bicara, “Aku pernah mengajak kencan seorang perempuan yang langsung ditanggapi berlebihan, menurutku. ‘Kamu serius deketin aku?’ tanya dia, padahal itu baru ajakan dinner pertama. Siapa yang nggak kaget sama tanggapannya yang terlalu dini, terburu-buru. Laki-laki juga butuh proses menuju ke niat lebih serius untuk mendekati seseorang. Butuh pertemuan ke sekian, nggak bisa langsung tiba-tiba ditodong, padahal dekat saja belum.” Umar mengakui sikap seperti ini justru merugikan perempuan sendiri. “Maksudnya pasti positif, yaitu dia nggak ingin main-main atau buang waktu dengan jalan sama orang yang nggak serius, tapi hubungan nggak bisa disamakan dengan deadline pekerjaan,” tutupnya.

What's On Fimela
3 dari 5 halaman

Next

 

Berhenti membanggakan diri

“Perempuan mapan dan pintar itu menyenangkan. Menaklukkan mereka adalah tantangan tersendiri, dan kami serasa jadi ‘berkelas’. Menyenangkan sebenarnya, tapi apa mau dikata kalau mereka malah jadi tinggi hati dan lebih senang menceritakan prestasinya ketimbang hubungan kami. Lama-lama ceritanya membosankan. Ini baru tahap pendekatan, kalau sudah menjalin hubungan bisa bahaya karena dia lebih mencintai diri sendiri dan terlalu angkuh dengan pencapaiannya,” ungkap Samuel (27, staf keuangan).

Fokus pada hubungan cinta

Ini yang paling susah dilakukan seorang perempuan karier. Kebiasaannya berkutat dengan segudang kesibukan dan ide-ide baru untuk mengembangkan karier membuat kegiatan menyenangkan itu selalu berada di urutan pertama dalam hidup. Padahal, mencari pasangan hidup juga membutuhkan waktu dan kerelaan untuk sejenak melupakan kesibukan. Ini yang dikeluhkan Satya (39, pengusaha), “Nggak salah perempuan bekerja giat, malah bisa menjadi penyemangat untuk pasangan. Namun, kalau kami kaum laki-laki akhirnya ditelantarkan, urusan keluarga terbengkalai, ya kami nggak bisa tinggal diam. Kodrat perempuan melayani suami dan mengurus rumah tangga bagiku masih yang utama. Itu alasanku akhirnya berpisah dengan istri. Aku nggak mau anak-anak menjadi korban karena dia lebih fokus ke karier daripada perkembangan mereka.”

4 dari 5 halaman

Next

Dicari: perempuan manja

“Laki-laki tugasnya melindungi pasangan, sementara perempuan karier cenderung lebih mandiri sehingga aku merasa tak dibutuhkan dan tak bisa diandalkan. Laki-laki benci merasa tak berguna. hal itu membuatku berpikir tanpaku dia tak akan merasa kekurangan, apalagi kehilangan. Makanya, aku lebih memilih pasangan yang kariernya biasa saja tapi bisa membuaku merasa berarti. Mandiri baik, tapi sikap manja khas perempuan membuatku ingin selalu mencintai dan memperhatikan mereka yang sensitif, lemah, sekaligus menggemaskan. Namun, jangan juga terlalu manja karena bisa jadi menyebalkan!” papar Eghiyan (34, pengajar).

Terbuka untuk dikritik

“Perempuan sukses susah dikritik. Mereka merasa yang paling benar dan karenanya nggak membutuhkan masukan dari siapa pun. Padahal, bekerja dalam tim akan menghasilkan sesuatu yang jauh lebih sempurna daripada bekerja seorang diri. Maksudnya sehebat apa pun seseorang selalu membutuhkan orang lain untuk berkembang. Bahwa bukan pemikiran dia satu-satunya yang sempurna, masih ada sudut pandang lain yang harus dihargai dan dipertimbangkan. Pahami itu deh, perempuan!” Vicky (26, owner coffee shop) pun menutup sesi tanya-jawab.

Kelima lelaki ini mengungkapkan isi hati masing-masing tentang sifat dan sikap perempuan karier yang tidak terlalu mereka sukai. Walaupun begitu, baik Umar, Samuel, Satya, Eghiyan, maupun Vicky tetap mengagumi sosok perempuan karier. Bagi mereka, perempuan mandiri dan cerdas selalu menarik perhatian dan menjadi idaman. “Kalau beberapa di antaranya belum menemukan pasangan, bukan karena ada yang keliru. Hanya, mungkin mereka terlalu perfeksionis dan masih menganggap hubungan cinta seperti karier, yang harus sempurna, ada yang lebih mendominasi dibanding yang lain, ada kejelasan status, dan ada deadline arah hubungan,” tebak Samuel. “Setuju. Hubungan cinta harus dibedakan dengan karier yang harus terus dikejar dan penuh strategi. Hubungan cinta adalah pelajaran mengerti, menerima, dan membiarkan semua mengalir natural. Bukan mengejar status, bukan menuntutnya menjadi sempurna menurut ukuran diri sendiri, dan bukan untuk mencari siapa yang lebih berkuasa atas siapa,” tambah Umar.

5 dari 5 halaman

Next

 

Kalau kata Melanie Subono dalam sebuah acara awal bulan lalu, “Sehebat apa pun kamu, sebagai seorang perempuan tetap harus menghormati pasangan. Laki-laki adalah kepala dan perempuan sebagai leher dalam sebuah hubungan. Laki-laki yang memimpin, sementara kita adalah penopang keberhasilan pasangan, yang ikut menentukan ke mana dia akan menengok atau mengambil keputusan.” Masuk akal. Tanpa kepala, hubungan tak bisa melihat masa depan. Begitu juga tanpa leher, kepala tak akan tegak berdiri, apalagi menengok ke kanan-kiri. Laki-laki dan perempuan saling melengkapi, dan sudah seharusnya bekerja sama tanpa merasa salah satu lebih berkuasa atas yang lain.

Sementara itu, Ratih Ibrahim, Psikolog Perilaku Perempuan, pernah mengungkapkan bahwa kesan perempuan tidak laku, turun pasaran, atau perawan tua masih jadi momok mengerikan bagi kaum perempuan. Tak mau dicap seperti itu, cobalah melihat sebuah hubungan dari banyak sisi. Lupakan sejenak idealisme sebagai perempuan pekerja keras yang sukses, dan mencoba menjadi perempuan yang butuh cinta untuk menjadi sempurna. Jalani dengan hati, karena seperti kata psikoterapis Saiful Anam dari Holistic Solution Center, cinta bukan manipulasi. Kalau sudah memahami arti sebuah hubungan, siapa pun akan menemukan orang yang tepat untuk berbagi cinta dan menjalani kesuksesan bersama.