Next
Dulu, saat medium untuk menyampaikan pesan tertulis masih menggunakan kertas dan tinta, berbagai bentuk unik tulisan tangan yang bahkan nyaris tidak terbaca pasti lazim ditemui. Namun saat ini, walaupun medium penyampaian tulisan sudah semakin berkembang, kita masih bisa menemukan bentuk-bentuk tulisan yang sedikit janggal dan tidak jarang mengganggu mata. ‘Hah????’, ‘Yuk mareee’, ‘Ikutttt’, ‘Thanks!!!!’, ‘Perhatikan!!!’, ‘Terima kasiiiiiih’, lazim dengan bentuk-bentuk tulisan seperti itu? Pastinya kamu nggak ragu untuk menjawab ‘iya’ kan.
Next
“Jika berbicara tentang kepribadian, Ilmu Grafologi tidak bisa menjawab dari cara orang mengetik, tapi yang bisa menentukan gambaran kepribadian seseorang adalah hasil dari tulisan tangannya.Tapi yang pasti jika orang membuat tulisan tangan dengan menggunakan tanda baca yang berlebih biasanya memang menunjukkan adanya emosi berlebihan dari si penulis,†ujar Deborah Dewi, Grafolog.
Untuk melihat pelik atau tidaknya pribadi seseorang, tulisan tangan merupakan bagian dari dalam diri yang berbicara jujur. “Kepribadian seseorang tentu saja bisa tercermin dari tulisan tangan mereka. Contoh sederhananya, saat kamu sedang sedih, marah, ataupun senang, pasti akan menimbulkan tekanan tersendiri saat menulis. Sehingga apa yang dialami oleh manusia yang memengaruhi kondisi kejiwaannya otomatis pasti akan tercermin melalui tulisan tangan mereka,†Debo kembali menjelaskan.
Next
“Jujur, saya terkadang nggak mengerti dengan gaya penulisan anak-anak jaman sekarang. Entah dari mana muncul gagasan untuk membaca ‘x’ jadi ‘-nya’. Nggak jarang saya menemukan tulisan, misalnya seperti ‘tasx’ yang ternyata maksudnya adalah ‘tasnya’. Atau juga ada beberapa orang yang sepertinya kurang paham memperlakukan tanda baca dan huruf kapital. Karena efek yang ditimbulkan tulisan ‘Thanks!’ dan ‘Thanks.’ terkadang menimbulkan persepsi yang berbeda pada si penerima. Jadi, menurut saya, dalam menulis kita harus sangat berhati-hati agar tidak menimbulkan salah tafsir, terlepas dari yang digunakan bahasa formal atau bukan, tapi penggunaan tanda baca cukup penting untuk menentukan penekanan,” ujar Angga, 25, Pengajar dan Mahasiswa S-2.