Marissa Mayer Hijrah dari Google ke Yahoo untuk Ulang Sukses

Fimela Editor diperbarui 19 Mar 2013, 06:00 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Kenyamanan, kemapanan, dan karier cemerlang di Google rupanya tak membuat Mayer puas. Di tengah keterpurukan Yahoo, ibu satu anak ini malah memilih hijrah ke perusahaan pioner internet tersebut untuk memulihkan kondisinya, meninggalkan jabatan terakhir sebagai CEO dan juru bicara utama Google. Ya, dia kini menjabat sebagai CEO Yahoo dan mulai mengeluarkan ide-ide cemerlang.

Soal kesejahteraan karyawan adalah hal pertama yang dia tangani. Demi kinerja yang lebih maksimal, Mayer memberikan fasilitas makan siang dan ponsel pintar gratis untuk seluruh karyawan. Makan siang gratis tersebut bisa dinikmati di URL Café yang letaknya di kantor pusat Yahoo di Sunnyvale, California. Selama ini, Yahoo tak melakukannya dengan alasan menekan biaya operasional perusahaan yang pendapatannya kian menurun.

Perempuan yang oleh majalah Fortune dimasukkan dalam deretan 50 Perempuan Paling Berpengaruh dalam Bisnis tahun 2008, 2009, 2010, dan 2011, dan dinobatkan sebagai CEO termuda tahun 2008 ini kembali mendulang kontroversi karena kembali bekerja hanya dua minggu setelah melahirkan, waktu yang terlalu dini untuk meninggalkan bayinya. Sementara bagi istri pengusaha Zachary Bogue ini, keluarga dan pekerjaan memiliki porsi yang sama, sehingga tak ada yang salah dengan keputusannya kembali bekerja dalam waktu singkat. Dia memang tengah mengandung 6 bulan ketika hijrah ke Yahoo pada Juli tahun lalu.

Kebijakan terbarunya yang dikeluarkan awal Maret kemarin adalah melarang karyawan bekerja dari rumah. Semua karyawan kini diwajibkan bekerja di kantor untuk meningkatkan inovasi produk dan kerja tim. Bagian SDM Yahoo pun mengeluarkan memo: Interaksi face to face antarkaryawan dapat memperkuat budaya kerja kolaboratif (kerja tim). Berbagai penelitian pun pernah mengungkapkan bahwa bekerja di rumah memang lebih produktif, tetapi kurang inovatif, salah satunya karena kurangnya interaksi atau diskusi dengan rekan kerja.

3 dari 3 halaman

Next

Namun, lagi-lagi kebijakan Mayer mengundang reaksi, terutama dari pekerja muda yang kebanyakan lebih suka bekerja di luar kantor karena fleksibel. Awalnya, mereka berharap CEO baru mereka yang seorang perempuan, apalagi tengah hamil, akan mempertahankan tradisi bekerja dari rumah. Mengenai kebijakan barunya ini, Mayer tak sembarangan. Dia menyiapkan kompensasi dengan menyiapkan anggaran khusus untuk mengubah tata letak area kerja karyawan agar para bosa lebih kolaboratif dan cair. Sebelumnya, di Google standar kantor yang nyaman sudah diberlakukan, mulai dari makan gratis, bus jemputan, ruang olahraga, sampai ruang kerja tanpa dinding pembatas dan area nongkrong yang menyenangkan untuk ngobrol santai, mendorong karyawan agar betah di kantor dan terus mengutamakan komunikasi.

Merekrut Mayer, Yahoo jelas tak sembarangan. Mayer dikenal sebagai sosok kritis dan sangat berpengalaman. Hal ini dipercaya akan memberikan banyak keuntungan besar untuk Yahoo. Menurut Business Insider, bahkan ada 4 alasan yang menjadi pertimbangan Yahoo, di antaranya cara kerja Mayer yang dikenal sangat fokus pada produk dan pengalaman pengguna, juga predikatnya sebagai mentor dan penggali bakat yang baik. Di kantor lamanya, Mayer pernah membuat pelatihan kepemimpinan Product Manager, yang beberapa pesertanya kini menjadi pimpinan di beberapa perusahaan besar lain.

Mayer juga bukan tipe perempuan yang gampang menyerah dan sangat menyukai tantangan. Ini dibuktikan dengan kepindahannya ke Yahoo yang tidak sedang dalam kondisi stabil. Dia bertangan dingin dan siap mengisi Yahoo dengan orang-orang baru yang berkompeten. Dan satu lagi, kepopuleran Mayer juga menjadi pertimbangan. Mayer menjadi salah satu eksekutif Google yang paling sering terlihat di depan publik dan terlihat paling menonjol.

Bicara kesuksesan, pasti dikaitkan dengan pundi-pundi uang. Gaji Mayer sendiri sebesar USD 1 juta per tahunnya, belum termasuk bonus lain yang diperkirakan mencapai USD 2 sampai 4 juta. Nominal tersebut bisa jadi berkali lipat di tahun depan, tergantung bagaimana kontribusinya di Yahoo. Keputusan berani Mayer bahkan dihargai sangat mahal oleh Yahoo, yaitu sebesar USD 14 juta di luar gajinya.

Sejak muda, Mayer sudah memperlihatkan segudang prestasi, hingga Illinois Institute of Technology memberikannya gelar doctor kehormatan (honoris causa) sebagai pengakuan atas karyanya di bidang sistem pencarian pada tahun 2009. Mayer memang sempat bertanggung jawab mengawasi peluncuran beberapa produk, seperti Google Search, Google Images, Google News, Google Maps, Google Books, dan produk-produk ikonik, di antaranya Gmail, Google Maps, dan iGoogle. Estetika desainnya yang tajam disebut salah satu penyebab keberhasilannya di Google, dan membantu perusahaan ini tumbuh menjadi salah satu perusahaan teknologi dan Internet terbesar di dunia.

Mayer sendiri bergabung dengan Google tahun 1999 dengan jumlah karyawan ketika itu hanya 20 orang. Mayer menjadi insinyur perempuan pertama perusahaan, dan selama 13 tahun berkarier, dia merangkap sebagai insinyur, desainer, manajer produk, sekaligus eksekutif. Mayer sekaligus saksi perjalanan Google karena bergabung sejak Google belum menjadi besar seperti sekarang.

Wajar jika kemudian cara kerja perempuan berumur 38 tahun asal Wisconsin ini dihubungkan dengan tradisi yang selama ini diberlakukan di Google, kantor lamanya. Beberapa cara kerja di Google memang mulai diadaptasikan Mayer di Yahoo untuk menularkan jejak kesuksesan Google. Dan terbukti, sejak Mayer bergabung Juli 2012 silam, saham Yahoo terus mengalami peningkatan sekitar 50%.