Merayakan Hari Perempuan Sedunia dengan Keprihatinan Soal Pendidikan

Fimela Editor diperbarui 08 Mar 2013, 12:30 WIB

Bicara pendidikan perempuan di Indonesia, RA Kartini patut mendapat rasa terima kasih karena perjuangannya agar perempuan mendapat hak pendidikan setara dengan laki-laki. Namun nyatanya hingga saat ini, kondisi pendidikan perempuan masih berada di bawah Kaum Adam. Tahun lalu, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar menyatakan bahwa, “Angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah pada laki-laki masih lebih tinggi dibanding perempuan”. Walau begitu, kesempatan perempuan di Indonesia untuk mengenyam pendidikan sudah bisa didapat dengan mudah.

Kemajuan akses dalam pendidikan memang sudah dimiliki negara Indonesia, namun beda kondisi dengan negara berkembang lainnya. Seperti di negara Kamboja, Sierra Leone, Haiti, Etiopia, Afghanistan, Peru, Mesir, Nepal, dan India; latar belakang negara-negara itu mempunyai kondisi pendidikan yang sangat memprihatinkan terutama bagi para perempuan. Telah menjadi fokus utama permasalahan kesembilan negara-negara tersebut, sebuah film berjudul ‘Girl Rising’ mengangkat tema pendidikan dalam dunia perempuan, hasil karya perfilman Hollywood.

Film yang dikemas dalam bentuk dokumenter disertai narasi ini, rilis tepat tanggal 8 Maret, bersamaan dengan Hari Perempuan Sedunia. Aktris seperti Meryl Streep, Cate Blanchett, dan Anne Hathaway, turut membantu dalam menarasikan masalah yang sering dihadapi oleh perempuan di negara-negara berkembang. Liam Neeson ikut menyumbangkan suaranya untuk bernarasi mengenai fakta yang menyebabkan para perempuan tersebut tak bisa mendapat pendidikan yang layak, dan bagaimana negara-negara berkembang memandang peran perempuan dalam komunitasnya.

Film ini disutradarai oleh Richard Robbins, nama yang pernah masuk menjadi nominasi dalam Academy Award lalu berkat film dokumenternya yang berjudul 'Operation Homecoming: Writing the Wartime Experience’ pada tahun 2007 lalu. Ratusan wawancara dengan para perempuan yang masih menginjak usia remajanya di wilayah India hingga Peru, dikumpulkan menjadi testimoni yang kemudian dibuat sebagai serangkaian kisah fiksi dokumenter. Mengisahkan kekuatan semangat para perempuan yang memperjuangkan haknya untuk mendapat pendidikan, serta memberi inspirasi bahwa pendidikan mempunyai kekuatan untuk mengubah dunia. One girl with courage is a revelation!