Next
Ada lagi @BLUTransJakarta, @palangmerah, sampai @jakartagoid, akun Twitter milik Pemda DKI yang ketika bencana banjir melanda Jakarta Januari lalu rajin berbagi info seputar kebutuhan obat-obatan dan logistik.
Wakil Sekretaris Kabinet Ibnu Purna pun mengungkapkan instansinya, Sekretaris Kabinet RI, mulai memanfaatkan media sosial sebagai sarana komunikasi dengan publik luas karena menyadari pentingnya komunikasi dan pemberian informasi secara cepat. “Dengan akun @setkabgoid, selain bisa menyampaikan berita dan informasi kepada, informasi penting dari pengguna Twitter lain juga dapat diketahui oleh Sekretariat Kabinet,” jelasnya. Jadi, masyarakat bisa lebih leluasa memberikan masukan, kritikan, sampai mengklarifikasi suatu masalah. “Peran aktif instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah, dalam menyampaikan informasi kepada publik sangat diperlukan agar masyarakat mengetahui informasi yang benar dan utuh, dibandingkan informasi dari berita yang kadang sepotong-sepotong dan telah terdistorsi kepentingan tertentu,” tutup Ibnu.
What's On Fimela
powered by
Next
Kita patut mengacungi jempol atas gerak cepat pemerintah, pihak kepolisian, dan pusat pelayanan publik. Namun, jika bicara tentang pelayanan publik tak cukup hanya lewat tindakan cepat tanggap via Twitter. Bagaimana dengan pelayanan atau tindak lanjutnya secara langsung? Mari kita lihat yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta.
Mulanya, dengan alasan mempercepat penanganan perbaikan jalan rusak dan berlubang di seluruh wilayah DKI Jakarta, dinas ini membuka pos pengaduan lewat Twitter dengan nama akun @PoskoDPUDKI. Kepala Dinas PU DKI Manggas Rudy Siahaan memang sengaja memfokuskan dinas yang baru saja dipimpinnya ini untuk menangani keluhan masyarakat. Dengan follower yang hampir mencapai 5000 orang, akun @PoskoDPUDKI ternyata berfungsi dengan sangat baik. Tak cuma cepat tanggap terhadap keluhan masyarakat, namun juga memberikan penanganan terhadap keluhan itu dalam waktu lumayan singkat, 3x24 jam setelah keluhan diberikan. Sebagai bukti bahwa Dinas PU DKI Jakarta bekerja dengan benar, laporan pun disampaikan dengan mengunduh foto jalan yang sudah diperbaiki, tak lupa me-mention pelapor.
Next
“Setiap ada laporan jalan rusak memang langsung diteruskan ke suku dinas perbaikan jalan di masing-masing wilayah,†ungkap Rudy Rabu lalu (20/2). “Apabila bisa ditangani akan langsung ditangani, tapi kalau kerusakannya besar akan kita programkan dengan anggaran khusus,†sambungnya. Pengguna Twitter @prasega dan @IyuthPakpahan hanyalah contoh kecil dari banyaknya pelapor jalan rusak yang dalam waktu hanya 2 sampai 3 hari sudah ditindaklanjut. Hasilnya pun bisa kita lihat langsung dari timeline @PoskoDPUDKI.
Benar kata Ibnu, semua instansi pemerintah layak memiliki laman maupun akun media sosial, agar segala hal yang menyangkut instansi tersebut sampai tugasnya melayani publik bisa terlaksana dan terpantau langsung. Apa yang menjadi kebutuhan khalayak pun bisa tersampaikan dengan instan.Transparansi dan kecekatan pelayanan publik zaman sekarang sangat dibutuhkan. Teknologi sudah memfasilitasinya, mengapa tak dimanfaatkan sebaik mungkin demi kemajuan bangsa.
Selanjutnya, pelayanan yang baik pun tak cuma dengan memberikan tanggapan di Twitter, membalas mention atau me-retweet. Sebagai wadah yang memfasilitasi kebutuhan masyarakat, penanganan di lapangan alangkah lebih baik bila bisa sama kilatnya dengan saat menanggapi para follower di Twitter, salah satu contohnya adalah yang sudah dilakukan Dinas PU DKI. Siapa selanjutnya menyusul?