Mengonsumsi Narkoba, Menunggak Pajak & Berkelahi, Lindsay Lohan Idap Gangguan Kejiwaan!

Fimela Editor diperbarui 19 Feb 2013, 08:00 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Beberapa kali putus-sambung, hubungan Lohan-Samantha benar-benar kandas tahun 2009. Walau dikabarkan dekat kembali pada tahun 2011 dan akhir tahun 2012 lalu, kebenarannya toh nggak pernah terbukti. Malah, baru-baru ini Ann membuka hubungan lama anaknya dengan mengungkap dialah yang dulu menyarankan Samantha untuk segera mengakhiri hubungannya dengan Lohan. Menurut Ann, Lohan menunjukkan perilaku psikosis—kelainan jiwa disertai disintegrasi kepribadian dan gangguan kontak dengan kenyataan—selama dekat dengan anaknya, dan hal itu membuat Ann khawatir. “When I saw for myself just how volatile Lohan was, I realised that the relationship was not healthy,” jelasnya.

Ann kemudian menceritakan satu kasus yang memperlihatkan perilaku nggak wajar Lohan. Tahun 2008, saat Samantha mengisi sebuah acara di Hotel Atlantis, Dubai, tiba-tiba Lohan menjatuhkan dirinya ke karpet tebal, berguling-guling, dan berteriak seperti anak kecil. “To my mind, it was classic psychotic behaviour. I took Lindsay aside and told her not to make a spectacle of herself. She was clearly out of control and spoiling for a fight,” sambung Ann.

Perpisahan Lohan-Samantha sendiri akibat perselingkuhan Samantha, yang diakhiri dengan perang kata di Twitter. Ternyata, nggak cuma di ranah hukum, keuangan, dan gaya hidup, kehidupan percintaan Lohan pun “payah”. Dari hari ke hari, Lohan bukan lagi dikenal karena prestasinya di dunia akting, melainkan sejumlah berita kontroversial, seperti kebiasaannya mengonsumsi obat-obatan terlarang, mabuk, berpesta, hura-hura, bangkrut, menunggak pajak, berkelahi, sampai ditangkap polisi berulangkali. Perannya sebagai Elizabeth Taylor di film Liz & Dick bahkan nggak lebih heboh dari kekacauan yang dia buat.

What's On Fimela
3 dari 3 halaman

Next

Di masa lalu, Lohan boleh berjaya, dia bahkan sempat diprediksi memiliki karier cemerlang saat remaja. Namun, obat dan alkohol telah menutup pintu kesuksesannya. Kalau gaya hidup Lohan nggak juga berubah, dia benar-benar akan kehilangan segalanya, termasuk cinta. Lohan sempat mengaku hubungannya dan Samantha penuh cinta, tapi nggak bisa berlanjut karena hubungan itu ibarat racun, nikmat di awal tapi saling menghancurkan di dalam. Yang terakhir, Lohan dekat dengan personil The Wanted, Max George. Entah malu mengaku atau ada alasan lain, Max bahkan sempat menyangkal adanya hubungan spesial antara mereka. Dia baru mengaku “dekat” dengan Lohan setelah mereka berpisah. Sepertinya, Max pun akhirnya nggak tahan dengan kelakuan Lohan.

Pernyataan Ann ini cukup masuk akal. Bermacam masalah buktinya belum bikin Lohan jera. Dia malah terus bertingkah seenaknya karena sama sekali nggak merasa bersalah. Akhir Januari lalu, misalnya. Setelah beberapa kali mangkir, Lohan akhirnya datang ke persidangan untuk kasus pemberian keterangan palsu kepada polisi di mana Lohan nggak mengaku sebagai penabrak dalam kecelakaan di Pacific Coast Highway Juni 2012.

Namun, kedatangannya bukan sebagai wujud penyesalan. Dia terlihat malas-malasan dan memilih tidur saat hakim Stephanie Sautner membacakan kasusnya. Keluarga dan para sahabat Lohan pun sempat mengaku takut Lohan makin stres dan jadi gila akibat semua masalah yang menimpanya. Atau, sebenarnya dia malah memang sudah mengalami gangguan jiwa?