Next
Dulu saya bekerja sebagai Marketing Communication di bidang media. Pastinya media dan asuransi adalah dua dunia yang saling bertolak belakang. Yang satu bisnis ‘serius’, sedangkan yang satunya bisnis yang penuh ‘hura-hura’. Walaupun dulu saya pernah beberapa kali pindah tempat kerja, tempat saya bekerja masih sama, ‘media’. Hanya berbeda perusahaan namun masih dalam satu media.
Terakhir saya bekerja di media kurang lebih 3 tahun lalu, waktu itu perusahaan kolaps dan saya melamar kerja di perusahaan tempat saya sekarang ini, sebagai Marketing Communication. Awal bekerja di tempat saya sekarang, saya cukup tertekan, stres, karena dunia yang saya geluti benar-benar baru. Saya buta.
Next
Hampir satu tahun berlalu, saya lewati hari-hari dengan tekanan dan stres tingkat tinggi. Sebenarnya saya suka dengan apa yang saya kerjakan yang membuat saya tertekan adalah ketidaktahuan saya dengan dunia yang saya geluti. Rasanya ingin sekali pindah kembali ke dunia media. Dunia kerja yang menyenangkan dan penuh dengan tawa. Namun, akhirnya, saya memutuskan untuk tidak ingin terjebak lebih lama dengan rasa ‘tertekan’ yang sering menghantui saya. Kemudian, perlahan-lahan saya pun mulai mempelajari dan mencari tahu lebih banyak tentang dunia pekerjaan saya saat ini.
Next
Saya memulai semua ini dari nol hingga saat ini saya sudah mencapai posisi tertentu. Jujur, banyak sekali yang bisa saya dapat sehingga bisa membuat saya bertahan di dunia asuransi hingga saat ini. Bukan sekadar materi yang bisa membuat saya bertahan. Karena jika berbicara masalah gaji sebenarnya sama saja dan gaji pun tidak bisa selamanya membuat kita bertahan pada suatu pekerjaan jika kita memang tidak mencintai apa yang kita kerjakan.
"Merupakan sebuah kebodohan kalau kamu cuma mengukur semuanya dengan uang. Uang cuma bisa memberikan efek senang sementara. Berhentilah untuk mengkhawatirkan uang dan jabatan."“Jangan cari kerja. Carilah karir. Merupakan sebuah kebodohan kalau kamu cuma mengukur semuanya dengan uang. Uang cuma bisa memberikan efek senang sementara. Berhentilah untuk mengkhawatirkan uang dan jabatan,” ujar Rene Suhardono, Career Coach. Menurut Alexander Sriewijono yang juga merupakan pakar karir, salah satu timbulnya rasa bosan saat seseorang bekerja adalah karena kurangnya fighting spirit untuk bertahan dalam kondisi tertentu dan juga ketidaktahuan apa yang diinginkan oleh diri sendiri.
Yup, semua teori yang dilontarkan Rene dan Alex terbukti dari kasus yang dialami Lolet. Setelah ia menguasai medan kerja dan berhasil bertahan dengan pekerjaannya, sekarang ia pun mulai menikmati setiap proses kerja yang dijalani, tak lagi hanya bertahan demi tuntutan materi. bagaimana dengan kamu, Fimelova? Apakah pekerjaan yang saat ini dijalani adalah pekerjaan yang benar-benar kamu inginkan?