Next
Ria, 27 tahun, hanya kuat bertahan kurang dari satu tahun saat menjajal profesi sebagai asisten pribadi dari seorang penulis ternama. Usai lulus dan mendapatkan gelar sarjananya, Ria mencoba asisten pribadi sebagai pekerjaan pertama. Yang ada dalam bayangannya, asisten pribadi merupakan pekerjaan yang menuntut kehadirannya selama hampir 24 jam sehari, walaupun begitu, Ria tidak takut untuk mencoba.
Next
Itu baru sekelumit urusan profesional kantor, belum lagi urusan yang menyangkut area pribadi sang atasan. Yang membuat Ria tidak tahan dan akhirnya hengkang dari pekerjaannya sebagai asisten pribadi adalah bagian pekerjaannya yang menyangkut area pribadi. Ria mengaku, jika sudah berada di wilayah pribadi, tak jarang atasannya menyamakan tugasnya dengan tugas pembantu yang ada di rumah.
Next
“Seberapa besar ranah pekerjaan kita kita ke wilayah pribadi atasan sudah tentu tergantung dengan bagaimana atasan memandang seorang asisten pribadi. Jadi, jangan heran jika ada seorang asisten pribadi yang sampai diminta untuk mengurus masalah kebutuhan beras di rumah atasan,” Lisa, 37. Namun tentu tidak semua atasan memperlakukan asisten pribadi mereka seperti itu. Devil Wears Prada, sejak dirilis hingga saat ini, rasanya tidak ada yang tidak tahu film yang satu ini. Andrea Sachs, yang diperankan oleh Anne Hathaway, adalah asisten pribadi dari seorang Editor In Chief majalah fashion terkemuka, Miranda Priestly, yang diperankan oleh Maryl Streep. Tidak ada satu orang pun yang bisa bertahan lama menempati posisi asisten pribadi Miranda karena tidak tahan menghadapi sikap perfeksionis, keras, dan, intoleransi Miranda.
Next
“Sisi positif yang saya dapatkan selama saya menjadi seorang asisten pribadi adalah koneksi yang luas. Terkadang untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan, saya tinggal menyebut nama atasan maka urusan pun sering kali terasa lebih mudah karena nama besarnya. Kekurangan seorang asisten pribadi adalah sering kali atasan kita menegur kita untuk alasan yang lebih personal, sesuai dengan profesi ‘asisten pribadi’,” Lisa menambahkan.
Hubungan antara atasan dan asisten pribadi lebih dari sekadar hubungan pekerjaan yang memang seharusnya dibangun kedekatan emosi secara personal. Bagaimana kita bisa menyerahkan semua urusan vital kita kepada seseorang jika tidak benar-benar mengenal secara baik orang yang mengurus kita. “Bonding antara atasan dengan asisten pribadi memang sudah seharusnya dibangun secara personal karena memang interaksi yang terjadi pun memang lebih menyangkut ke urusan pribadi. Dan bagaimana pun juga, saling menghormati ranah wilayah masing-masing adalah kunci terpenting,” ujar Lisa. That’s why, hubungan antara seorang asisten pribadi dan atasan mereka harus dibina lebih dari sekadar hubungan profesional di kantor. Apapun profesi kita, sudah seharusnya kita memperlakukan semua orang dengan layak. Dan bukan berarti sikap keras atasan karena tidak menghargai setiap jerih yang kita kerjakan. Setuju?