Next
Selama bulan November dan Desember, berturur-turut terjadi pelecehan seksual di transjakarta. Pertengahan November, seorang siswa SMK menjadi korban pelecehan, seorang lelaki tertangkap mata tengah meraba bagian bokong siswa tersebut di tengah kepadatan Transjakarta. Beruntung saksi yang melihat langsung mengambil tindakan dan membawa korban serta pelaku ke Polres Jakarta Timur. Namun, kasus tersebut berakhir dengan ketidakjelasan.
Kemudian, kasus serupa terjadi beberapa pekan lalu. Di tengah Transjakarta yang padat, seorang lelaki merekam isi rok penumpang perempuan yang secara kebetulan menggunakan rok mini pada saat itu. Peristiwa pelecehan seksual yang memanh tengah marak terjadi pun membuat solidaritas antarsesama meningkat, sehingga muncul kewaspadaan satu sama lain. Pelaku kejahatan kali ini pun bisa tertangkap dan kemudian diproses atas kerja sama dari penumpang lainnya.
What's On Fimela
powered by
Next
"Ada yang mengatakan bahwa peristiwa seperti itu terjadi karena pihak perempuan yang tidak bisa memantaskan diri dalam berpakaian. Tapi, bagaimana bila hal tersebut terjadi pada perempuan berjilbab, seperti saya. Siapa yang harus disalahkan? Saya rasa pihak berwenang sudah harus turun tangan dan fokus membereskan masalah ini. Jujur, hingga saat ini saya masih trauma jika harus naik kendaraan umum yang penuh," ujar Ana, 25, PR yang pernah mengalami pelecehan di kereta api saat berusia 19 tahun.
Farah Andjarsari, S. Psi., M. Psi, dosen psikologi sebuah universitas saat dihubungi oleh FIMELA.com melalui telepon mengatakan bahwa tindakan para pelaku pelecehan seksual merupakan salah satu bentuk adanya gangguan kejiwaan. Dan hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah masalah di rumah atau mungkin justru orang tersebut pernah mengalami pelecehan seksual juga sebelumnya.
Next
Dan selebihnya, tentu sebagai masyarakat kita mengharapkan dukungan dan tindakan tegas dari pemerintah untuk memberikan keamanan kepada masyarakat.