Film Pendek, Napas Baru Dunia Film Indonesia

Fimela Editor diperbarui 05 Des 2012, 11:29 WIB
2 dari 5 halaman

Next

Dilihat dari dari segi durasi, film pendek memang berdurasi jauh lebih pendek dari film normal. Sebuah film pendek pun paling lama memiliki durasi tayang sekitar 30 menit atau setengah waktu tayang film kebanyakan. Tapi, jangan salah, justru film pendek merupakan film yang lebih kompleks dibandingkan dengan film lainnya.

Demi mendukung berkembangnya sineas-sineas muda berbakat, beberapa lembaga pun menyelenggarakan festival film pendek. Festival Europe on Screen dan yang sudah berakhir tanggal 1 Desember lalu dan Festival Film Prancis yang baru akan berlangsung minggu ini pun nggak hanya menyelenggarakan pemutaran film, tapi mereka juga memasukkan festival film pendek dalam agenda acara mereka. Dan tak hanya itu, payung besar bioskop Indonesia, 21 Cinema pun mengadakan festival serupa. 21 Cinema mengajak para sineas muda untuk mulai menuangkan ide dan kreasi mereka lewat festival yang akan ditutup pada tanggal 10 Desember nanti.

What's On Fimela
3 dari 5 halaman

Next

Sedangkan sutradara ternama, Joko Anwar, menunjukkan dukungannya pada film pendek dengan memberikan tips-tips singkat seputar pembuatan film pendek melalui akun twitter pribadinya. Joko mengutarakan bahwa pembuatan film pendek sebenarnya sangat sederhana dan tidak memerlukan banyak tempat serta peralatan. Untuk pembuatan film pendeknya yang berjudul Grave Tortoure, Joko mengaku proses syuting hanya dilakukan di ruang tamu dengan menggunakan sebuah handycam.

4 dari 5 halaman

Next

Sanubari Jakarta, sebuah film omnibus yang berisi kumpulan 10 cerita film pendek dengan mengangkat tema LGBT (lesbian, gay, bisexual, dan transgender) yang diroduseri Lola Amaria pun lahir tahun ini. Film pendek dalam Sanubari Jakarta merupakan kumpulan karya dari sineas perempuan Indonesia, salah satunya adalah aktris Dinda Kanya Dewi. Film omnibus seperti ini menunjukkan bahwa film pendek pun bisa mengangkat cerita yang sangat "kompleks" hanya saja disampaikan dalam durasi yang sangat singkat.

5 dari 5 halaman

Next

Namun, tentu ada tantangan tersendiri dalam pembuatan film pendek. Riri Riza, dalam acara Indonesian Wor(l)d Women Conference (IWOW) November lalu, sempat sedikit berbagi cerita tentang pengalamannya saat membuat film pendek berjudul Lentera Hati. Riri mengatakan bahwa durasi film pendek yang cenderung sangat singkat merupakan tantangan bagi sutradara agar mampu menyampaikan cerita kepada penonton dalam kemasan yang cukup singkat. Lentera Hati merupakan film pendek pertama hasil kerja sama Fimela TV dan Dove yang diproduksi oleh Miles. Film pendek yang berdurasi hanya 5 menit ini menceritakan kisaah seorang perempuan tuna netra asal Semarang bernama Priskila yang berjuang bertahan hidup, bukan hanya untuk dirinya dan keluarga tapi juga untuk sesama rekan-rekannya yang kurang beruntung dalam wadah Yayasan Sekolah Kehidupan (The School of Life). Dan film yang diluncurkan kali pertama saat acara perayaan ke-2 ulang tahun FIMELA.com ini menjadi salah satu bentuk dukungan Dove dalam membantu Yayasan Sekolah Kehidupan yang dikelola Priskila. Dengan menikmati film tersebut, kita sudah berpartisipasi membantu Sekolah Kehidupan Priskila karena setiap ‘klik’ akan dihargai Dove dengan nilai Rp100,- yang nantinya akan disumbangkan ke yayasan milik Priskila.

Terbukti bahwa film pendek bukan hanya merupakan salah satu cara untuk belajar berekspresi dan mendalami dunia film, tapi melalui film pendek kita juga bisa turut berpartisipasi mengetuk pintu hati masyarakat sekitar dengan membingkai kenyataan sehari-hari dalam bentuk sederhana.