Orang Merokok Cenderung Lebih Kurus, Ini Alasannya!

Fimela Editor diperbarui 03 Des 2012, 05:00 WIB
2 dari 4 halaman

Next

Semakin hari kita melihat cukup banyak bertambahnya para perokok aktif. Tingkat stres yang tinggi akibat pekerjaan dan masalah lain menjadi alasan utama orang mengonsumsi rokok. ‘Sebagai pelepas stres’ adalah alasan yang sering digunakan oleh mereka yang tiba mencoba rokok, kembali merokok, ataupun mereka yang memang sudah menjadi perokok aktif sejak lama.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kita memang melihat cukup banyak para perokok yang memiliki ukuran tubuh jauh lebih kurus dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Apakah memang ada kaitan antara rokok dan selera makan? Atau rokok hanya mengalihkan perhatian kita dari makanan?

Sebuah penelitian berjudul Consequences of Smoking for Body Weight, Body Fat Distribution, and Insulin Resistance dalam The American Journal of Clinical Nutrition memang membuktikan adanya kaitan antara merokok dan selera makan. Penelitian tersebut juga mengatakan bahwa nikotin yang terkandung dalam rokok memicu pengeluaran energi tubuh dan mengurangi napsu makan, tentu kedua hal ini merupakan penjelasan mengapa perokok memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih kurus daripada mereka yang tidak merokok.

3 dari 4 halaman

Next

 

“Suami saya perokok aktif. Beberapa tahun lalu, dia sempat berhenti merokok selama 3 tahun. Dan memang saya akui kalau bobot tubuhnya meningkat saat dia berhenti merokok. Saat ini, dia kembali lagi merokok dan bobot tubuhnya pun menyusut cukup banyak dibandingkan saat dia berhenti merokok. Namun, buat saya, berat badan yang sedikit tidak masalah selama kita bisa hidup sehat dan terbebas dari rokok,” Aisyah, 49, Ibu rumah tangga.

Namun, ternyata tidak semua perokok mengalami hal serupa. Karena ternyata banyak juga para perokok yang memiliki tubuh lebih berbobot dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. “Orang-orang bilang merokok bisa membuat kurus dan bikin kita nggak selera makan. Tapi, sepertinya itu nggak berpengaruh buat saya. Sejak dulu saya sama sekali belum pernah mengalami penurunan berat badan ataupun selera makan berkurang karena merokok,” Nita, 34, Ibu rumah tangga.

4 dari 4 halaman

Next

 

The American Journal of Clinical Nutrition memang mengatakan bahwa merokok memang bisa mengurangi selera makan, tapi ini tidak berlaku bagi para perokok berat. Bukti menunjukkan bahwa merokok akan meningkatkan distribusi lemak ke seluruh tubuh yang akan memicu pada obesitas dan juga kekebalan insulin yang tentunya bisa mengarahkan para perokok berat kepada penyakit diabetes.

Merokok memang bisa menekan selera makan yang akan berujung pada penurunan berat badan. Tapi, bukan berarti merokok dijadikan salah satu cara untuk mengontrol berat badan. Berat badan bisa dikontrol dengan menjaga pola makan dan mulai menjalani pola hidup sehat. Karena perokok aktif sebenarnya meningkatkan risiko terserangnya penyakit kardivaskular di usia dini dan juga alzheimer di usia lanjut. Dan pada perempuan, merokok pastinya akan mengganggu kesehatan dan kecantikan kulit.