Next
Saling bully dengan teman rasanya sudah sulit untuk dihindari. Ada yang bisa menerima perlakuan kita, namun ternyata ada juga yang justru malah sakit hati. Tapi, dari yang awalnya suka mem-bully, ada lho di antara kita yang justru malah mendapatkan pasangan hidup.
“Dulu saya sama sekali tidak punya rasa tertarik pada lelaki yang menjadi suami saya saat ini. Tubuhnya yang kurus dan cenderung hanya berisi tulang membuat saya selalu memanggilnya dengan julukan ‘kerempeng’ atau terkadang ‘tengkorak hidup’. Entah mengapa, banyak perempuan di sekitar saya yang tergila-gila pada suami saya pada saat itu, mungkin hanya saya yang tidak tertarik pada tingkahnya yang terlalu banyak gaya. Sikap saya yang dingin dan hampir jarang memanggilnya dengan sebutan namanya ternyata tidak membuatnya pantang mundur dan tetap terus mendekati saya. Akhirnya, karena kasian, saya pun menerima cintanya pada saat itu. Seiring berjalannya waktu, rasa kasian itu pun berubah menjadi cinta,” ujar Gadis yang sudah menikah dengan suaminya selama 30 tahun.
Next
Menurut Barton Goldsmith, Ph.D. dalam Emotional Fitness, cinta memang menuntut kamu untuk melakukan sebuah tindakan nyata yang membuktikan bahwa kamu peduli pada pasanganmu. Dan seiring dengan berjalannya waktu, dengan mempelajari bagaimana cinta tumbuh dewasa maka akan menghilangkan rasa tidak nyaman dalam hubunganmu. That’s why, nggak heran kan kalau pada akhirnya mereka bisa menjadi pasangan.
Next
Verbal bullying memang bukan sesuatu yang patut ditiru dan sebisa mungkin harus dihapuskan. Namun, rupanya verbal bullying juga bisa mendatangkan pasangan hidup buat kamu. Kesabaran dan kebesaran hati seseorang dalam menghadapi verbal bullying yang mereka hadapi ternyata berbuah manis dengan mendapatkan pasangan hidup. Dan mereka yang awalnya menjadi pelaku bully pun akhirnya jatuh hati. Awalnya (hanya) korban bully, tapi lama-lama bisa jatuh hati.