Horror At The Park: Modernisasi Layar Tancap

Fimela diperbarui 17 Nov 2012, 03:00 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Dengan konsep tersebut, Horror At The Park menyuguhkan pengalaman menonton film yang berbeda. Muvila.com memang mengemas acara yang merupakan bagian dari FIMELAFEST 2012 ini dengan gaya yang lebih santai, apalagi lokasinya pun di taman dan tanpa harus membayar tiket. Yang hebohnya lagi, sejumlah penonton datang dengan mengenakan kostum unik plus make-up yang seram. Tak pelak, atmosfer horor pun makin terasa.

Rumah Dara Versi Tanpa Sensor

Sebelum acara yang merupakan dimulai, muncul Arifin Putra di atas panggung. Arifin, yang berperan sebagai tokoh Adam dalam Rumah Dara, mengatakan bahwa film horor yang diproduksi pada tahun 2008 itu memang seharusnya ditonton secara massal tanpa harus membayar.

“Sejak awal saya sudah bilang sama Kimo dan Timo kalau seharusnya Rumah Dara ditonton bersama-sama di lapangan seperti ini, bukan di bioskop,” kata Arifin, sambil terkekeh.

Selain Arifin, duo sutradara The Mo Brothers, yakni Kimo Stamboel dan Timo Tjahjanto, juga hadir menyambut para penonton Horror At The Park. Kedatangan Kimo dan Timo langsung disambut dengan tepuk tangan riuh penonton. Terutama saat mereka bilang bahwa film Rumah Dara yang diputar di acara ini merupakan versi tanpa sensor.

“Cuma di acara Horror At The Park kalian bisa nonton Rumah Dara dengan puas tanpa potongan. Ini open air screening film Rumah Dara secara publik untuk pertama kalinya,” kata Timo, yang kemudian disambut tepuk tangan hangat penonton.

3 dari 3 halaman

Next

 

Modernisasi Layar Tancap

Tepuk tangan dan riuh penonton berubah ketika film Rumah Dara mulai diputar. Raut wajah tegang dan pucat mulai muncul dari wajah mereka. Sesekali juga terdengar suara jerit takut dan kaget dari penonton saat menyaksikan beberapa adegan tegang dalam film yang diproduksi tahun 2008 itu. Namun ada pula sebagian dari mereka yang bertepuk tangan riuh ketika melihat adegan tegangnya.

“Adegannya terlihat nyata bagi kita. Jadi nggak salah dong kalau kita tepuk tangan sebagai wujud apresiasi kita untuk film Rumah Dara,” kata Rivki, anggota komunitas film Moviegoers Indonesia (@moviegoersID).

Pendapat positif juga datang dari komunitas pecinta film lainnya. Sara Maria dari Binus TV mengatakan jika acara Horror At The Park sebagai salah satu cara untuk mencintai film dalam negeri.

“Banyak orang yang skeptis dengan film dalam negeri. Padahal film kita juga banyak yang bagus. Salah satunya film Rumah Dara ini, jadi menurut gue, acara ini bagus sekali, dan ke depannya gue berharap akan ada acara semacam ini lagi,” kata Sara.

Komentar lain keluar dari para pecinta film dari Universitas Indonesia yang tergabung dalam Sinetra UI. Acara Horror At The Park disebut-sebut telah berhasil mengobati kerinduannya akan layar tancap. “Gue pertama kali banget nonton film dengan konsep seperti ini. Muvila.com berhasil memodernisasi acara rakyat layar tancap,” ucap Stella dari Sinetra UI.

Exclusive Sneak-Peek Killers 

Keseruan yang hadir dalam acara Horror At The Park bukan cuma gara-gara Rumah Dara. Soalnya dalam acara ini, Muvila.com juga mempertontonkan Exclusive Sneak-Peek film The Mo Brothers yang akan datang, Killers. Film action-thriller ini rencananya tayang pada tahun 2014 di Indonesia dan Jepang. Kisah Killers sendiri tentang pembunuh berantai Nomura (Kazuki Kitamura) di Jepang, yang berinteraksi lewat internet dengan jurnalis Indonesia, Bayu (Oka Antara). Luna Maya, Tara Basro dan Rin Takanashi juga membintangi film ini.

“Saya jadi tambah penasaran sih sama film Killers setelah nonton Exclusive Sneek-Peek ini. Apalagi The Mo Brothers termasuk  filmmaker yang rapi dalam membuat film,” ujar Adrian Jonathan, founder dan editor Cinema Poetica.

Horror At The Park kemudian ditutup dengan acara bagi-bagi hadiah untuk para penonton yang datang dengan mengenakan kostum karakter horor paling seram. Hadiahnya dipersembahkan oleh SUPERDRY dan WAKAi.