Next
Bisa membayangkan kan bagaimana jika seseorang yang masih berusia muda divonis menderita kanker? Girl with Nine Wigs bercerita tentang seorang perempuan berusia 21 tahun yang divonis menderita kanker paru-paru stadium 4 oleh dokter.
Sophie Van Der Stap, perempuan muda penderita kanker yang menulis sendiri kisah hidupnya menjadi sebuah buku. Saat menjalani kemoterapi, Sophie mulai merasakan dampak dari perawatan tersebut dengan banyaknya rambut yang berguguran hingga kepala Sophie pun nyaris botak. Untuk kembali mengangkat rasa percaya dirinya, Sophie menggunakan wig setiap kali ia akan beraktivitas. Tanpa diduga, wig tersebut memberinya kekuatan hingga Sophie pun bertekad untuk melawan penyakitnya.
Sophie memiliki sembilan buah wig. Untuk setiap wig, Sophie pun menyiapkan kepribadian sendiri. Stella, Daisy, Sue, Blondie, Platine, Emma, Pam, Lydia, dan Bébé; kesembilan karakter yang ia ciptakan ternyata membantu Sophie bertahan hidup. buku ini jelas mengedapankan bagaimana seorang perempuan muda yang enggan menyerah melawan kanker. Sekalipun divonis tidak akan lama lagi hidup, Sophie memilih untuk menikmati dan menjalani sisa hidupnya dengan penuh semangat. Vonis penyakit kanker bukan berarti bisa mengehentikan kita untuk tampil stylish.
Penerbit: PT Mizan
Tahun terbit: 2011
Next
Tepat di usianya yang ke-25, Ranti Hannah divonis menderita kanker payudara oleh dokter. Penyakit kanker yang sangat dihindari oleh para perempuan ini ternyata menjangkiti tubuh Ranti bersamaan ketika Ranti juga tengah mengandung usia 7 bulan.
Kehidupan sempurna Ranti, lulus dari pendidikan kedokteran, pernikahan yang bahagia, dan penantian seorang anak seketika berubah menjadi mimpi buruk saat Ranti menemukan benjolan pada payudaranya. Tidak putus asa, Ranti pun menjalani tahap demi tahap pengobatannya dengan semangat agar terlihat tetap tegar di mata orang-orang di sekitarnya.
Buku yang diberi judul Hairless ini ditulis sendiri oleh Ranti tentang semua perjuangannya melawan kanker payudara. Kehadiran buah hatinya pun semakin menambah semangat Ranti melawan kanker yang ia derita. Melalui buku-buku tersebut kita bisa belajar bahwa penyakit kanker bukanlah akhir dari kehidupan. Dengan semangat dan pikiran positif, para penderita kanker payudara bisa membuktikan bahwa mereka bisa menjalani hidup sama seperti manusia sehat normal lainnya.
Penerbit: Gagas Media
Tahun terbit: 2011
Next
Kanker merupakan pembunuh manusia nomor 3 di dunia. Tak pandang usia, penyakit kanker bisa menyerang siapa saja. Pola hidup yang salah dan riwayat keturunan dari keluarga, dua faktor yang menjadi pemicu tumbuhnya penyakit kanker dalam tubuh. Buku yang berjudul Fight, Love, Hope ini berisi 15 cerita tentang para penderita kanker di Indonesia.
Adalah Rini, anak berusia 12 tahun yang divonis menderita kanker darah oleh dokter. Saat Rini divonis kanker oleh sang dokter, keluarga Rini pun sempat mengalami kebingungan. Pasalnya tak ada satupun keluarga Rini yang terkena kanker sebelumnya.
Ya, Rini adalah segelintir orang yang menderita penyakit kanker tanpa ada riwayat keluarga penderita kanker. Tak hanya mengisahkan cerita-cerita para penderita kanker, buku yang ditulis oleh masing-masing anggota keluarga dan si penderita kanker ini mengajak kita, para pembaca, untuk memahami bagaimana para penderita kanker harus berjuang menjalani hidup mereka. Dukungan untuk menumbuhkan motivasi penderita kanker sangat dibutuhkan agar mereka berjuang untuk sembuh.
Keyakinan bahwa kanker merupakan penyakit yang bisa disembuhkan inilah yang coba untuk disebarkan para penulis melalui buku yang dirilis akhir tahun lalu.
Penerbit: Al Kautsar
Next
Kehilangan waktu, materi, dan kesempatan menikmati hidup; harus rela dirasakan oleh para penderita kanker. Buku yang dikeluarkan oleh Yayasan Kanker Indonesia cabang Jogja ini berisi tentang berbagai motivasi dan inspirasi yang ditulis oleh tokoh masyarakat, orang awam serta tenaga medis.
Karena ditulis dari berbagai macam sudut pandang, dengan hadirnya buku ini para pembaca diharapkan bisa mendapatkan informasi tentang kanker lebih banyak lagi dari berbagai sisi. Bukan hanya meningkatkan motivasi para penderita kanker, buku yang diluncurkan di Jogja ini juga diharpakan bisa menjadi sarana pembelajaran dan sumber informasi bagi masyarakat untuk hidup lebih sehat agar terhindar dari ancaman penyakit yang ditakuti oleh banyak orang ini.
Penerbit: Kanisius
Tahun terbit: 2011