Next
Taken 2
Kehidupan Bryan Mills (Liam Neeson) sebagai mantan agen CIA dan personal bodyguard belum juga bisa tenang. Setelah mampu membereskan kasus penculikan putrinya, Kim Mills (Maggie Grace) yang nyaris terseret ke arus trafficking di Paris oleh sindikat kriminal asal Albania, Bryan menjadi target balas dendam anggota keluarga Albania tersebut. Bukan hanya ia yang diincar, pelaku balas dendam itu juga menginginkan orang-orang terdekat Bryan, yaitu mantan istri dan anaknya, mati dibunuh. Namun, rencana berubah alur ketika Kim bisa lolos dari kejaran para penjahat dan menjadi perpanjangan tangan ayahnya untuk memecahkan teka-teki dan menggagalkan siasat penjahat.
Sosok Neeson sebagai tokoh yang kharismatik kembali dihadirkan dalam sekuel “Taken 2”. Untuk kamu yang tidak menonton film pertamanya, “Taken” tergolong film action yang menarik karena mengikutkan unsur kekeluargaan dengan figur Neeson sebagai ayah yang heroik, serta faktor ketegangan yang berasal dari aksi-aksi investigasi pintar khas agen rahasia. Kedua unsur itu ternyata mampu membuat film pertamanya sukses, sehingga Luc Besson sebagai produser film ini merasa perlu untuk memanjangkan kisahnya dengan twist berbeda. Pada awalnya, sedikit ada rasa pesimis kalau “Taken 2” hanya akan menjadi another sekuel yang memanjang-manjangkan cerita dan menurunkan kualitas. Rating dari situs film Rotten Tomatoes pun semakin membuat percaya kalau film ini akan mengecewakan ketika ditonton.
Tapi, memang benar kalau jangan menilai film dari poster filmnya. Karena, “Taken 2” terbilang mampu mempertahankan kualitasnya sebagai film drama action yang menjagokan Neeson sebagai penguat cerita. Alur ceritanya masih bisa dinikmati dengan baik, begitu pula dengan gimmick balas dendam yang ternyata tidak dibuat berlebihan. Besson sepertinya memang tidak ingin membuat malu namanya sendiri dengan membuat film sekuel berkualitas buruk, sehingga berusaha keras agar “Taken 2” tetap menjadi sebuah film action yang pantas dinantikan. Sama halnya seperti menantikan betapa charming-nya Neeson beraksi tegang dan kepahlawanan di film ini.
Next
Perahu Kertas 2
Film sekuel juga datang dari perfilman kita sendiri, yaitu “Perahu Kertas 2”. Waktu rilisnya terbilang on time seperti yang sudah dijadwalkan sedari awal, yaitu selang dua bulan dari waktu rilis “Perahu Kertas” pertama. Menurut Hanung Bramantyo sang sutradara, memang inilah waktu yang terbaik untuk merilis lanjutan film drama romantis tersebut, karena bila ditunda lagi akan terbentur dengan momen libur Natal dan Tahun Baru, sementara bila tertahan hingga tahun depan penonton akan keburu lupa dengan ceritanya.
Memang, ingatan ini belum terlanjur lupa dengan bagaimana alur “Perahu kertas” pertama, sehingga membuat kita secara otomatis membandingkan film pertama ketika menonton sekuelnya. Di film pertama, masih ada perasaan tergelitik senang, sedih, atau gemas dengan interaksi antara Kugy (Maudy Ayunda), Keenan (Adipati Dolken), Remigius (Reza Rahadian), dan Luhde (Elyza Mulachela) yang membuat kita sebagai penontonnya terombang-ambing seiring dengan kisah cinta mereka yang tarik-ulur. Sedangkan, perasaan nggak bisa dibohongi kalau sekuel ini sedikit mengalami penurunan dengan alur cerita yang makin melemah. Adanya sekuel ini memang diperuntukkan untuk menyediakan jawaban akhir atas rasa penasaran yang hadir dari film pertamanya, tapi nggak bisa dipungkiri kalau happy ending yang disediakan untuk masing-masing karakter terasa seperti ingin menyenangkan semua pihak.
Tapi, lupakan sejenak tentang kekurangan-kekurangan itu, karena Dewi Lestari sebagai otak di belakang cerita ini, tetap mampu menyampaikan pesan damai dan penuh kasih sayang dalam hubungan persahabatan dan keluarga. Sebagai orang yang selalu positif dalam pembawaannya sehari-hari, Dewi memang seperti ingin menularkan kebiasaan baik itu kepada penonton film ini. Di tengah himpitan masalah kehidupan nyata, Dewi maupun Hanung seperti bersalaman tangan dan sepakat untuk membuat tontonan yang membuat penontonnya pulang dari bioskop dengan pikiran dan perasaan yang positif. Yang membuat sekuel ini juga istimewa adalah berkumpulnya kembali dua partner Dewi menyanyi di tahun 90-an, yaitu Rida dan Sita, untuk menyanyikan satu buah lagu soundtrack berjudul “Langit Amat Indah”.