Next
Tanpa memiliki pengetahuan tentang komputer, Shinta bekerja di sebuah lab komputer untuk membiayai master bisnisnya. Melalui pekerjaan inilah Shinta diperkenalkan dan bersentuhan secara intens dengan komputerisasi. “Saat saya bekerja di lab komputer inilah saya saya mulai belajar banyak tahu tentang komputer. Waktu itu kebetulan karena saya S-2, di sana saya mendapatkan posisi sebagai bos dengan anak buah anak-anak S-1 yang memang berasal dari jurusan IT. Dari merekalah saya justru belajar banyak tentang komputer,” ujar Shinta tertawa.
Next
Sejak kali pertama memutuskan untuk membuka usaha di bidang digital, perempuan pecinta batik ini optimis usaha yang dibangunnya akan bertahan dan berlangsung lama. “Waktu saya membuka usaha Bubu.com, saat itu memang internet masih asing di kalangan masyarakat Indonesia. Tapi, saya tetap yakin bahwa dunia maya dan dunia digital pasti akan berkembang. Ya semuanya itu hanya berbekal common sense,” ujar Shinta.
Next
"Saya sangat ingin membantu perusahaan-perusahaan digital baru yang bisa mendunia. Kalau memang belum ada juga perusahaan yang seperti itu, mungkin nanti saya akan membuat perusahaan baru lagi."“Saat ini lumayan banyak perusahaan digital bermunculan walaupun memang tidak semua perusahaan yang muncul berkualitas. Tapi, saya justru senang karena itu artinya banyak anak-anak muda yang kreatif dan berani untuk membuat perusahaan sendiri. Dalam mendanai sebuah perusahaan saya biasanya melihat founder, tim, dan juga ide perusahaan yang dibangun. Justru saya malah melihat kepada pribadi si founder karena seseorang yang memang memunyai jiwa pengusaha pasti akan jelas terlihat,” ujarnya sedikit serius.
Untuk ke depannya, Shinta berangan-angan untuk membuat sebuah perusahaan digital yang bisa dikenal di seluruh dunia. “Saya sangat ingin membantu perusahaan-perusahaan digital baru yang bisa mendunia, seperti Facebook maupun Instagram. Ya kalau memang belum ada juga perusahaan yang seperti itu, mungkin nanti saya akan membuat perusahaan baru lagi yang bisa mewujudkan visi misi saya untuk membuat perusahaan digital kelas dunia,” tutur Shinta menutup pembicaraan dengan penuh semangat.