Mulia Agung Theater: Satu-Satunya Bioskop Tua Tradisional yang Masih Beroperasi Di Jakarta

Untuk menikmati berbagai film baru, jajaran bioskop memadai bisa tinggal kamu pilih sebagai tempat menghabiskan waktu. Mulai dari bioskop yang terintegrasi di dalam mall hingga bioskop yang memang bediri sendiri di luar mall. Blitzmegaplex, 21 Cinema, Platinum Screen, hingga yang terbaru IMax siap untuk memanjakan hobi menontonmu.

Di antara jajaran bioskop modern dengan berbagai fasilitas lengkap yang sudah melampaui syarat ‘memadai’, ternyata masih ada bioskop “tua dan tradisional” yang masih beroperasi di Jakarta. Jika kamu pernah melintas daerah Senen Raya, pastinya kamu akan melihat sebuah gedung bioskop tua yang masih dipenuhi berbagai poster film di bagian atasnya. Yup, adalah bioskop Mulia Agung Theater, bioskop tradisional tua yang masih beroperasi di tengah maraknya bioskop-bioskop modern.

Berdasarakan informasi yang tertera pada dinding bioskop, terdapat sekitar 5 buah studio pada bioskop Mulia Agung Theater. Namun kenyataannya, saat tim FIMELA.com mencoba mengunjungi Mulia Agung hanya ada satu studio dan satu loket tiket yang buka. Layaknya bioskop lain, di Mulia Agung film diputar pada pukul 13.00, 15.00, 17.00, dan 19.00. tapi tentu saja kamu nggak bisa berharap menemukan beragam film di sini, kecuali blue film.

Ya, kondisi gedung bioskop yang nyaris 80 persen dalam kondisi rusak membuat tempat ini dijadikan sarang transaksi narkoba dan juga prostitusi. Sudut-sudut bioskop yang gelap pun menjadi tempat beristirahat preman-preman dan anak jalanan yang biasa beroperasi di daerah Senen. Terlepas dari kerusakan gedung bioskop dan juga fungsi bioskop yang sudah "melebar" seperti warung remang-remang, Mulia Agung Theater merupakan salah satu gedung bioskop tua di Jakarta yang mengandung nilai sejarah tersendiri.

"Saya berharap justru tempat-tempat seperti itu bisa dipugar dan disubsidi oleh pemerintah, supaya mereka bisa beroperasi dengan layak untuk melakukan renovasi gedung, perbaruan projector dan kursi. Kita sangat memerlukan bioskop yg mempunyai gedung sendiri, bukan yang tergabung dengan mall. Tapi tanpa subisidi, manajemen gedung tentu tidak punya modal untuk melakukan renovasi," ujar Lala Timothy, Produser, saat dihubungi FIMELA.com.

Layaknya Megaria, gedung bioskop yang terletak di Jalan Pegangsaan, Mulia Agung Theater pun merupakan gedung peninggalan jaman kemerdekaan dan ini bisa dilihat dari struktur bangunan bioskop. Namun, rupanya Mulia Agung Theater berbeda nasib dengan Bioskop Megaria yang saat ini sudah berganti nama menjadi Metropole XXI dan direnovasi total menjadi bioskop dengan beragam fasilitas layak, Mulia Agung Theater tidak mengalami perubahan ke arah yang lebih baik bahkan cenderung konstan mengalami kerusakan dari waktu ke waktu. Namun demikian, Mulia Agung Theater masih memiliki penggemar tersendiri. Saat FIMELA.com mengunjungi Mulia Agung Theater terlihat beberapa orang antre di depan loket untuk membeli tiket nonton film Viagra yang diputar pada hari itu.

Melihat lokasi bioskop yang strategis (berada di pinggir jalan) dengan bangunan yang cukup luas yang memiliki kandungan nilai sejarah bagi kota Jakarta, ada baiknya Mulia Agung Theater mendapatkan perlakuan yang sama layaknya bangunan Megaria. Jika Mulia Agung Theater direnovasi total dan mendapatkan perbaikan menyeluruh, bukan tidak mungkin kan kamu menjadi salah satu pengunjung bioskop tradisional tersebut?