Next
Masyarakat di Indonesia hanya mengidentikkan museum dengan pendidikan dan anak-anak sekolah. Ya, rasanya sangat sedikit masyarakat yang memang tertarik dengan museum di luar “keterikatan” mereka dengan tugas-tugas tertentu. “Masyarakat Indonesia menganggap museum hanyalah asset pendidikan tanpa sekalipun melihat museum dari sisi rekreatif,” ujar Sigi saat dihubungi FIMELA.com.
Sebagai Duta Museum Indonesia, tentu sudah cukup banyak museum di Indonesia yang disambangi Sigi. Bulan Juli lalu, Sigi berkesempatan mengunjungi Inggris untuk menyaksikan Olimpiade secara langsung. Kesempatan ini pun dimanfaatkan Sigi untuk mengunjungi tiga buah museum yang ada di sana, The British Museum, Natural History Museum, dan Tate Modern.
What's On Fimela
powered by
Next
Beberapa hari lalu, Sigi pun berada di Jogjakarta dalam rangka Karnaval Museum Goes to Keraton. Untuk meningkatkan antusiasme masyarakat pada museum, Sigi mengatakan bahwa saat ini museum dibuat lebih terbuka sehingga memungkinkan masyarakat untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan mereka di dalam museum.
Next
Setelah pulang dari Inggris dan membandingkan keadaan museum di kedua negara, Sigi mengaku banyak pekerjaan rumah yang harus ia kerjakan untuk menumbuhkan kembali minta masyarakat pada museum. “Bisa dikatakan bahwa saat ini museum kita mengalami keterbatasan sumber daya manusia, misalnya saja untuk masalah tour guide. Kita harus mulai berpikir untuk melakukan audio visual tapi dengan pendekatan yang lebih bisa menjelaskan dan mengena untuk pengunjung. Itu sih mungkin “contekan” dari Inggris yang ingin saya coba implementasikan di museum Indonesia, tapi tentu saja itu semua tidak bisa dijalankan sendiri tanpa bantuan berbagai pihak, misalnya saja pihak sponsor,” jelas Sigi.