Hari Radio Nasional: RRI Semakin Tergilas Stasiun Radio Swasta

Fimela Editor diperbarui 12 Sep 2012, 14:59 WIB
2 dari 4 halaman

Next

Salah satu media yang berumur cukup tua dan juga ikut berperan pada masa perjuangan Indonesia adalah radio. Radio kali pertama muncul dan digunakan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda pada tahun 1925, saat itu radio yang kali pertama mengudara adalah Bataviase Radio Vereniging (BRV) di Batavia (Jakarta). Radio BRV inilah yang menjadi pencetus munculnya radio-radio lain di berbagai daerah.

Setelah menjalani proses yang cukup panjang maka pada tahun 1945 muncullah Lembaga Penyiaran Publik, Radio Republik Indonesia. Kejelasan status Radio Republik Indonesia sebagai Lembaga Penyiaran Publik diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 dan 12 tahun 2005. Enam puluh tujuh tahun lalu, bisa jadi RRI merupakan satu-satunya stasiun radio yang bisa menjangkau hingga pelosok Indonesia dan menjadi satu-satunya sumber informasi dari Ibukota ke penjuru Indonesia. Namun kini, RRI sudah bersaing dengan berbagai stasiun radio swasta yang lebih bergengsi yang juga bisa menjangkau beberapa daerah di Indonesia.

3 dari 4 halaman

Next

Rasanya sudah tidak terhitung berapa banyak stasiun radio swasta yang muncul di Tanah Air, baik yang bersifat lokal maupun nasional. Untuk di Jakarta saja, stasiun radio yang ada hingga saat ini bisa mencapai hampir 100 buah stasiun, belum lagi ditambah dengan adanya radio-radio kampus yang menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa. Itu baru di satu kota, belum lagi kota-kota lain yang mungkin memiliki stasiun radio sama banyaknya dengan Jakarta atau bahkan lebih banyak lagi.

Saat ini RRI bersaing dengan stasiun-stasiun radio swasta yang bisa dikatakan jauh lebih unggul dari sisi program acara dan juga dari frekuensi. Sesuai dengan status Lembaga Penyiaran Publik yang disandangnya, RRI lebih mengutamakan siaran berita untuk program utama mereka dibandingkan dengan program hiburan penunjang. Sedangkan untuk masalah berita terkini, masyakarat juga bisa mendapatkan informasi tentang berita nasional dan internasional dari stasiun radio lain yang malah menyeimbangkan antara program berita dan program hiburan dengan kualitas frekuensi yang lebih mudah dijangkau dan lebih jernih, sebut saja Delta FM, Radio Kayu Manis, dan Radio KBR68H.

4 dari 4 halaman

Next

Salah satu faktor yang membuat pendengar RRI semakin berkurang adalah faktor frekuensi dan porsi program hiburan yang dirasa kurang. Jangankan untuk mendengar siaran RRI, untuk di Jakarta saja, frekuensi RRI sudah cukup sulit untuk ditangkap. Dan kalaupun ada radio yang mampu menangkap frekuensi RRI, pendengar biasanya akan lebih memilih untuk mendengarkan stasiun radio lain yang menjanjikan program acara lebih menarik dan tidak kalah informatif dibandingkan dengan RRI.

Di hari Radio Nasional yang jatuh pada tanggal 11 September kemarin, ada baiknya RRI mulai berbenah diri dari segi program acara dan juga teknis untuk menjaga agar RRI tidak semakin kehilangan pendengar. Nggak percaya, coba tanya pada diri sendiri, mana yang akan kamu pilih antara mendengarkan RRI atau stasiun radio swasta lain yang lebih menghibur?