ASK THE EXPERT: Pap Smear, Siapa Saja Yang Perlu?

Fimela Editor diperbarui 07 Sep 2012, 05:00 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Tanya:

“Selain general medical check up, apa wajib juga untuk melakukan pap smear? Atau itu hanya pemeriksaan opsional?”
Rissa, 27 tahun, karyawati swasta

Jawab:

Rahim perempuan layaknya indera kulit yang melepaskan sel-sel mati setiap harinya. Lepasnya sel-sel mati inilah yang bisa menjadi deteksi dini apabila terdapat virus human papillomaviruses (HPV) yang menjadi penyebab penyakit kanker leher rahim. Alasan kenapa pap smear menjadi pencegahan penting untuk perempuan adalah karena rahim merupakan organ yang ada di dalam tubuh dan kita nggak tahu apa yang terjadi di dalam sana. Bila kita sebagai pemilik organ tidak berinisiatif untuk mengecek keadaan rahim, maka kita pun nggak akan tahu apa yang salah. Kasus yang sering terjadi adalah kanker leher rahim terdeteksi ketika sudah berada di level ganas, padahal dengan melakukan pap smear secara rutin minimal setahun sekali, kita bisa mendeteksi secara awal apakah ada yang tidak beres dengan tubuh kita.

Kapan seorang perempuan memerlukan pap smear? Umumnya adalah ketika mereka sudah berhubungan seksual dan pernah melahirkan, karena virus HPV ditransmisikan melalui kontak seksual dari alat kelamin. Walaupun, perempuan lajang berusia 20 tahun ke atas juga bisa mulai melakukan pap smear tanpa merusak hymen atau selaput dara. Paham yang salah kaprah adalah pap smear hanya untuk mereka yang sudah menikah atau aktif secara seksual, padahal bila usia sudah menginjak 30 tahun ke atas dan belum menikah, tetap memerlukan pap smear untuk menjaga kesehatan rahim, karena mulai memasuki usia 20 tahun perempuan sebenarnya sudah harus mulai berinisiatif untuk memeriksa. Apalagi kalau terdapat sejarah kanker dalam keluarga, pap smear harus dilakukan tanpa menawar lagi.

3 dari 3 halaman

Next

Proses pap smear sebernya sederhana saja. Dokter mengambil sel mati dari mulut rahim dengan membuka lubang vagina menggunakan speculum. Lalu, sel itu diperiksa inti selnya dan dilihat untuk menentukan langkah selanjutnya tergantung hasil pap smear. Proses pengambilan sampel inilah yang menjadi momok untuk sebagian perempuan kalau pap smear itu menakutkan dan sakit. Pengambilan sampel menggunakan speculum untuk membuka rongga vagina agar bisa mengambil sel mati yang ada di mulut rahim inilah yang biasanya dikhawatirkan. Padahal, ini tidak mengerikan seperti itu karena waktu pengambilannya pun cepat dan dilakukan perlahan.

Perempuan kini semakin pintar, hingga beberapa melakukan pap smear dengan inisiatif mereka sendiri. Namun, masih ada juga yang menutup mata kalau sebenarnya rahim mereka perlu diperhatikan. Yang perlu diingat adalah kanker tidak memandang usia, mau muda atau tua bisa saja menyerang. Hanya pencegahanlah yang bisa menjauhkan kita dari berbagai penyakit.