Next
“Saya suka sekali minum jus buah, tapi apa itu bisa menggantikan kebutuhan makan buah? Lalu, benarkah kandungan gizi dalam jus buah sebenarnya sudah banyak berkurang?â€
Imelda Therinne
Bisa saja, tapi jus buah yang bisa meng-cover kebutuhan harian tubuh akan buah harus mengandung 80 persen sari buah dan nggak semua jenis buah yang dibuat jus memenuhi syarat tersebut. Itu sebabnya, sebaiknya jus buah dibuat sendiri, jangan hanya mengandalkan jus buah dalam kemasan, karena bila kandungan buahnya hanya 35 persen, sudah termasuk dalam kategori sirup yang ditambah dengan buah. Ada pula minuman sari buah dalam kemasan yang sebenarnya hanya mengandung 10 persen sari buah, sehingga masuk dalam kategori totally fruit syrup. Inilah sebabnya, sebagai konsumen kita jangan hanya terkecoh dengan kemasan menarik atau gambar buah yang tercetak di dus. Memperhatikan nutrition fact sebuah jus buah dalam kemasan, perlu ketelitian. Mulai meneliti setiap food label dari makanan atau minuman yang kita beli, sangat penting, lho!
Untuk masalah kandungan gizi dalam jus buah, itu tergantung dari bagaimana kita mengolah buah. Yang paling ideal adalah membuat jus dan langsung diminum, tapi bila ingin membawa jus buah sambil beraktivitas, pastikan disimpan dalam tempat yang nggak tembus pandang dan kedap udara, karena sinar ultraviolet dan oksigen menimbulkan proses oksidasi dan itu merusak kandungan gizi buah. Tips lain agar buah awet segar adalah memberi sedikit tetesan jeruk lemon, karena jeruk lemon bersifat memproteksi dari proses oksidasi.
Next
“Setiap pagi sampai jam 12 siang, saya hanya mau makan buah. Sebenarnya, berapa ukuran ideal makan buah per hari?”
Andien
Porsi makan buah per hari terus bergerak mengikuti perkembangan zaman, perubahan gaya hidup, cuaca, dan lingkungan sekitar. Menurut standar internasional yang ditetapkan oleh USDA (United States Department of Agriculture) 40-50 tahun yang lalu, makan 2-3 buah per hari sudah cukup. Lalu, mulai dari tahun 1989 hingga awal tahun 2000, porsi yang ditetapkan meningkat menjadi 3-5 buah per hari. Setelah itu, di tahun 2002 USDA mengumumkan lagi perkembangan terbaru, yaitu secara total kita harus mengonsumsi 8 jenis buah dan 7 jenis sayuran untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan buah dan sayur. Emilia Achmadi, nutrisionis, mengatakan bahwa ukuran buah berpengaruh untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Seperti, makan anggur sebanyak 10-12 butir, apel impor berukuran besar, jambu biji berukuran sedang, memenuhi standar porsi sekali makan buah dari kebutuhan harian buah.
Next
“Daripada makan buah yang sudah dilapisi lilin atau disuntik bahan kimia, lebih baik nggak makan buah?”
Inka Noverita
Jawabannya tidak, karena tubuh tetap membutuhkan vitamin, mineral, serat, dan kandungan berguna lainnya dalam buah untuk kesehatan tubuh. Untuk menengahi masalah kualitas buah, Emilia menyarankan beberapa hal. Satu, selalu sediakan waktu untuk memilih dan meneliti buah yang akan diberli. Lihat dengn cermat apakan ada bintik-bintik hitam atau tanda-tanda kerusakan lainnya pada buah. Kedua, jangan terlalu memusingkan kandungan lilin yang sebegian besar melapisi kulit buah, terutama apel, yang beredar saat ini. Justru, lilin tersebut sebenarnya melapisi permukaan buah secara merata sehingga nggak terkena proses oksidasi dan meminimalisasi penguapan air yang membuat buah cepat mengering dan nggak segar lagi. Ketiga, kebiasaan mencuci buah hanya saat akan dimakan sebenarnya salah. Saat baru membeli buah, jangan langsung dimasukkan ke dalam lemari es, tapi cuci bersih secara menyeluruh, pertama dengan air mentah yang mengalir, lalu air hangat, kemudian dilap dengan kain atau handuk bersih.
Cara ini memang nggak sepenuhnya akan menghilangkan lapisan lilin yang melapisi buah, namun nggak perlu terlalu takut juga, karena dengan sudah dicuci bersih seperti ini, kandungan lilin akan berkurang dan ketika kandungan ini masuk ke dalam tubuh, sistem pertahanan tubuh akan secara otomatis mengeluarkan toksin yang ada, apalagi bila gaya hidup kita sudah sehat. Langkah pencucian ini diutamakan untuk buah-buahan yang kulitnya bisa dimakan seperti apel, pir, dan anggur.
Next
“Kandungan buah tertinggi, ada pada daging buah atau kulit buah?”
Fanny Fabriana
Rahasia di dunia buah-buahan adalah gizi tertinggi terdapat pada kulit dan biji buah. Seperti ketika memproses jambu biji menjadi jus, yang benar adalah cuci bersih jambunya, potong-potong, lalu masukkan jambu bersama kulit dan bijinya. Bila membuat jambu dengan blender atau juicer yang berpisau bagus, biji dan kulit tersebut akan terproses dengan baik sehingga baik untuk dikonsumsi. Bila nggak suka dan ingin menyaringnya, itu juga tidak apa-apa karena kandungan terbaik dari jambu tersebut sudah ada dalam jus buah yang akan diminum. Itulah sebabnya, Emilia selalu menekankan untuk memilih dan mencuci buah dengan baik dan teliti agar kulit buah-buahan yang memang bisa dimakan, bisa dinikmati tanpa harus dikupas terlebih dahulu.
Hal ini juga bisa diaplikasikan pada buah jeruk, namun bukan memakan kulitnya, melainkan memakan jeruk tanpa membersihkan serat-serat yang ada di permukaan jeruk. Karena, serat jeruk dan kulit ari-arinya mengandung flavonoid yang berguna untuk mencegah kanker. Hal ini juga berlaku pada salak, yang bukan harus dimakan kulit luarnya, namun jangan melepaskan kulit ari-arinya yang justru bermanfaat untuk melancarkan pencernaan serta menurunkan kadar kolesterol dan gula dalam darah.
Next
“Buah terbaik, adalah buah yang sangat matang?”
Donna Agnesia
Jawabannya tidak, karena kandungan gula dalam buah bila terlalu didiamkan akan menjadi alkohol. Jangan juga makan buah mentah, karena nutrisi dalam buah mentah belum lengkap, sementara jangan juga makan buah yang terlalu matang karena vitamin serta kandungan lainnya sudah nggak bagus. Yang paling sempurna adalah mengonsumsi buah yang kondisinya antara mengkal dan matang, karena kandungan nutrisinya sudah bisa didapatkan dan kadar gulanya masih wajar.