Next
Hubungan asmara yang tidak diakhiri dengan cara yang baik, terkadang meninggalkan trauma tersendiri pada mereka yang menjalaninya. Jangankan hubungan yang berakhir tidak baik, hubungan yang berakhir dengan cara baik-baik pun seringkali meninggalkan jejak yang terkadang sulit untuk dihilangkan. Well, se-player apapun kamu, pastinya tetap memerlukan waktu untuk bisa sembuh setelah mengalami kegagalan menjalani hubungan dengan pasangan sebelumnya.
Next
Perceraian aktris muda Hollywood dan aktor senior Tom Cruise merupakan salah satu kabar yang cukup mengejutkan bagi semua kalangan, tak terkecuali kita yang berada di luar dunia Hollywood. Ya, siapa sangka pasangan yang sudah hidup sebagai suami-istri selama 6 tahun dan nyaris tanpa berita miring bisa tiba-tiba memutuskan untuk berpisah. Perpisahan pasangan yang terpaut usia lebih dari 20 tahun ini tentu menyakitkan bagi kedua belah pihak. Bahkan, kabarnya Tom sempat tidak ingin melepaskan Katie. Usai bercerai, Tom dan Katie pun tinggal di dua wilayah berbeda.
Dalam masa “berkabung” inilah, Katie kembali bertemu dengan mantan tunangannya, Chris Klein. Chris menjadi satu-satunya teman dekat Katie yang mendampingi Katie ke manapun ia pergi di masa berkabungnya. Dan Chris pula yang menjadi tempat untuk menumpahkan isi hati Katie. Melihat kedekatan mereka sekarang ini tentu nggak mengherankan, pasalnya pasangan ini berpacaran cukup lama hingga bertunangan dan akhirnya membatalkan rencana pernikahan mereka dan Katie menjalin hubungan dengan Tom. Dan kini, setelah berpisah dengan Tom, Katie bersandar sepenuhnya pada mantan kekasih yang pernah dipacari selama 5 tahun.
Next
Namun bagi Reni, 25, Public relation (PR) move on atau tidaknya kita dari masa lalu semua tergantung dari niat kita. “Selama saya menjalin hubungan pacaran, saya pernah mengalami putus yang paling pahit dalam hidup saya. Selama 1,5 tahun saya pacaran dengan teman yang pernah satu sekolah bersama ketika di SMP. Saat tahu dia bermain curang di belakang saya, itu rasanya sangat menyakitkan. Tapi, saya sadar bahwa semuanya memang harus diakhiri. Selama 6 bulan saya terus mencoba untuk mengikhlaskan semuanya walaupun terkadang masih suka teringat dia. Tapi, memang memori yang muncul pun bukan kesan manis yang pernah kami lalui bersama tetapi lebih kepada pengkhianatan dia. Bisa move on atau tidak, semua tergantung niat kita. Setelah 6 bulan bisa ikhlas, saya pun akhirnya mendapatkan pacar baru lagi yang Alhamdulillah lebih baik dari segala sisi darinya,” ujar Reni pada FIMELA.com.
Next
Sedangkan Hesti, 25, Finance, belajar untuk bisa move on dari pengalaman-pengalaman putus cintanya terdahulu. “Beberapa bulan lalu saya baru saja putus dengan mantan pacar saya. Tapi, saya bersyukur dalam 2 minggu saya sudah bisa kembali move on. Kali ini saya bisa lebih cepat move on karena saya pernah mengalami putus yang lebih buruk sebelumnya. Sebelumnya, saya pernah menjalin hubungan dengan seorang lelaki selama 3 tahun. Setelah 3 tahun kami bersama, ternyata dia selingkuh. Akhirnya saya pun memutuskan untuk mengakhiri hubungan. Tiga tahun pacaran bukanlah waktu yang singkat karena itulah saya juga memerlukan waktu lebih lama untuk bisa bangkit lagi,” Hesti bercerita.
Mungkin kita memang memerlukan pelarian untuk mengalihkan perhatian kita dari pahit dan manisnya kegagalan hubungan masa lalu. Tapi, apakah “pelarian” yang dibutuhkan harus selalu dalam manifestasi lawan jenis? Rasanya tidak! Kamu bisa memilih untuk menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan positif ataupun tenggelam dalam tumpukan pekerjaan untuk mengalihkan perhatianmu sementara dari trauma yang ditimbulkan dari kegagalan hubungan masa lalu. Menjadikan lawan jenis sebagai objek pelarian nggak berarti kamu bisa bebas dan tidak merasakan patah hati lagi lho. Yang perlu diingat, move on atau tidak, tergantung niat, Fimelova!