Next
Pembagian teman memang terkadang menimbulkan konflik tersendiri ketika kamu dan si dia memutuskan mengakhiri hubungan. “Serba salah ya, aku mau main sama si A, si B, si C, tapi mereka semua berteman dekat dengan mantan,” curhat Raffa (22 tahun, mahasiswi). “Paling nggak enak ketika ketemu teman ujung-ujungnya yang jadi topik hubunganku dan mantan karena komunitas kami sama. Lebih sakit hati lagi ketika mereka dekat juga dengan gebetan baru mantan. Sebenarnya, mereka memihakku atau mantan, sih?” Sari (23 tahun, barista) juga mengeluh.
Menurut Ajeng Raviando, psikolog dari Teman Hati Konseling, putus cinta mau tak mau memang berdampak pada hubungan dengan orang-orang di sekitar pasangan, dari teman, sahabat, rekan kerja, sampai keluarga kedua belah pihak. Ini sangat biasa mengingat ketika putus masing-masing membutuhkan sebanyak mungkin dukungan dari orang terdekat karena kesedihan, kekecewaan, dan rasa kesepian yang melanda.
Terkadang, kesedihan, kekecewaan, dan perasaan negatif lain akibat putus cinta pun bisa “menjelma” jadi tindakan ekstrem. Tak cuma masalah siapa jadi teman siapa, tapi muncul konflik baru lagi, semacam pemberontakan setelah mendapat penolakan. Merasa disakiti, dikhianati, dibohongi, dikecewakan, mereka pun melakukan aksi “balas dendam”. Syarahs (25 tahun, feature editor) baru-baru ini mendapat kabar kalau tetangganya baru putus dari sang tunangan. Masalah tak selesai sampai di situ karena tiba-tiba sang mantan datang lagi ke rumah si tetangga, membawa semua nota pengeluaran mereka selama menjalin hubungan dan meminta dia menggantinya, juga meminta semua barang pemberian sang mantan dikembalikan! “Ibunya shock banget. Siapa coba yang nggak shock tahu ada orang yang sempat-sempatnya mengumpulkan semua nota, bukti biaya yang dia keluarkan selama pacaran,” cerita Syarahs.
Next
Kenapa hal-hal ekstrem seperti itu bisa sampai terjadi? Psikolog Rosdiana Setyaningrum, owner ADR Adisory, pun menjelaskannya bahwa itu sangat bisa terjadi ketika seseorang mengalami stres tingkat tinggi akibat kehilangan pasangan. “Mungkin karena merasa sudah sangat dekat. Jadi, ketika kenyataannya mereka ditinggalkan pasangan padahal sudah berharap lebih, mereka sangat bisa melakukan hal-hal ekstrem,” ungkap Rosdiana.
Ini hanya sebagian kecil kisah setelah putus cinta. Setuju kan, kalau cerita setelah putus ternyata tak kalah seru dibandingkan cerita manis penuh cinta? Yang satu romantis, satunya lagi dramatis. Tertarik menyumbangkan salah satu kisahmu yang masih hangat dalam ingatan? Ditunggu di kolom komentar, Fimelova!