Seorang teman mengaku hubungannya dengan pasangan mulai membosankan dan terasa hambar. Teman lain kemudian menyarankan untuk mencoba sesekali berselingkuh. Katanya, selingkuh bisa menghangatkan kembali hubungan, juga bisa menambah rasa percaya diri dan menciptakan imej berbeda sehingga nggak lagi disepelekan orang lain.
Oke, pernyataan pertama, tentang perselingkuhan yang mengembalikan kehangatan hubungan masih bisa diterima. Dalam The Extra-Relational Affair: A Study in Contrast, J.M. Formica sendiri mengatakan bahwa hubungan kedua bisa jadi motivasi untuk menghidupkan kembali hubungan sah. Dengan membandingkan hubungan sah dan hubungan perselingkuhan, kita bisa melihat kelebihan dan kekurangan pasangan. Kemudian menemukan apa yang kita butuhkan dari hubungan itu dan kembali ke pasangan sah. Tapi, bagaimana dengan perselingkuhan dan meningkatnya kepercayaan diri?
“Ah, bukannya selingkuh paling manjur bikin bubar?” tanya teman yang meminta saran tadi dengan sangsi. Perbincangan seru pun dimulai. “Buktinya aku dan suami masih baik-baik aja, kan?” kata yang satu menimpali, “Dulu satu geng sudah hapal. Tiap hari yang datang ke tempat nongkrong beda. Kalau bertaruh untuk mendapatkan si A atau B, selalu aku yang menang. Makin oke deh, jadinya.” Setelah menikah, kebiasaannya itu masih terbawa sampai suatu hari suaminya tahu. “Dia marah besar. Tapi, sejak itu hubunganku dan dia membaik. Dia jadi lebih perhatian walau agak protektif, dan aku berusaha setia walau godaan selalu ada. Aku kan, lumayan,” ceritanya panjang-lebar sementara teman satu lagi menyimak geli.
Bagi para pelakunya, perselingkuhan punya sisi positif. Mereka merasa lebih baik ketimbang pasangan si selingkuhan, baik dari sikap maupun performa, dan ini secara nggak langsung meningkatkan rasa percaya diri. Benar juga, kalau nggak lebih baik, kenapa jadi pilihan? Percaya diri lainnya adalah dalam hal menentukan keputusan, memilih yang terbaik dari yang ada, juga percaya diri yang meningkat ketika perselingkuhannya berjalan sukses sampai hubungan itu berakhir.
Pertanyaannya kemudian, kalau perselingkuhan dikatakan sukses meningkatkan kepercayaan diri, artinya mereka sebelumnya merasa nggak percaya diri dengan apa yang mereka punya dan yang mereka hadapi, kan? Atau, malah sedang dalam pencarian jati diri dan mencoba meyakinkan kalau dirinya masih punya arti dan masih diinginkan orang lain. Mungkin. Menurutmu sendiri, Fimelova?