Merasa Lemot? Mungkin Kamu Kurang Mengonsumsi Karbohidrat

Fimela Editor diperbarui 06 Agu 2012, 08:59 WIB
2 dari 4 halaman

Next

Perempuan mana sih yang nggak mau berpenampilan menarik, terlebih dari segi fisik. Bukan hanya dari segi tata rias wajah, idealisme bentuk tubuh pun pastinya tidak luput dari perhatian mereka. Para perempuan yang sangat concern dengan penampilan mereka biasanya akan rela melakukan segala upaya demi menjaga proporsional bentuk tubuh mereka.

Nah, untuk menjaga proporsional bentuk tubuh tentu cara klasik yang biasa dilakukan adalah dengan diet. Salah satu diet yang saat ini tengah banyak dicoba oleh banyak perempuan adalah diet tanpa karbohidrat seperti yang dilakukan oleh Duchess of Cambridge, Kate Midleton.

Di kalangan masyarakat umum, karbohidrat (identik dengan nasi) memang terkenal sebagai "penjahat" yang sangat cepat meningkatkan berat badan. So, nggak heran kalau banyak perempuan yang takut pada karbohidrat khususnya nasi. Padahal, sumber karbohidrat nggak hanya dari nasi.

What's On Fimela
3 dari 4 halaman

Next

"Karbohidrat bisa diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya memang nasi. Tapi, tentu kita bisa memilih karbohidrat yang yang lama diserap tubuh, misalnya saja nasi merah atau gandum. Sebenarnya tanpa mengonsumsi nasi pun kita sudah bisa mendapatkan asupan karbohidrat, misalnya saja dari sayur-sayuran, tapi tentu jumlahnya tidak akan mencukupi seperti saat kita mengonsumsi gandum misalnya. Ada jenis diet yang mengharuskan kita untuk menjauhi karboidrat, bagi saya apapun jenis dietnya, kita harus tetap memerhatikan keseimbangan nutrisi karena masing-masing nutrisi memunyai peran tersendiri. Kehadiran karbohidrat tetap penting, tinggal kita saja yang memilih sumber karbohidrat yang lebih baik," ujar Audrey Dharmanto, R.D., saat mengunjungi kantor FIMELA.com.

4 dari 4 halaman

Next

Karbohidrat merupakan bahan utama untuk meningkatkan kadar gula darah yang akan digunakan sebagai tenaga untuk beraktivitas, terutama saat berpikir. "Karbohidrat adalah nutrisi yang digunakan oleh tubuh sebagai bahan utama energi dan energi lebih banyak digunakan untuk berpikir karena otak adalah pusat pengendali semua anggota tubuh. Mengapa saya menganjurkan untuk tetap mengonsumsi karbohidrat, karena saat tubuh kekurangan karbohidrat biasanya justru malah akan membuat kita kehilangan daya konsentrasi dan pusing. Kekurangan karbohidrat menyebabkan gula darah menurun. Dan bukan nggak mungkin kita akan berpikir lebih lambat dari biasanya karena susah konsentrasi saat gula kadar gula darah kita ada di titik terendah. Kamu pastinya nggak mau ‘kan terlihat lemot saat diajak ngobrol oleh lawan bicaramu," Audrey menjelaskan.

Jadi, masih bersikeras untuk menghindari karbohidrat sama sekali? Memilih sumber karbohidrat dan memerhatikan jumlah yang diasup rasanya akan jauh lebih bijak daripada kamu menghindarinya (karbohidrat) sama sekali. Bagaimanapun juga, yang paling penting adalah tetap perhatikan keseimbangan nutrisi yang dikonsumsi tubuh setiap hari.