Next
Tak main-main dengan keseriusannya pada dunia pendidikan anak, usai menyelesaikan pendidikan sarjana, Novi melanjutkan pendidikan master di bidang yang sama di Australia.
“Dengan latar belakang pendidikan saya sebagai Psikolog Pendidikan dan kecintaan saya pada mengajar dan seputar dunia anak sejak masih remaja maka minat saya untuk memiliki sekolah atau bisnis di dunia pendidikan anak pun semakin bulat. Karena saya yakin, dengan memberikan pendidikan yang tepat sejak anak masih kecil, nilai-nilai baik tersebut akan terus ada pada karakter anak hingga ia tumbuh menjadi pribadi dewasa,” tutur Novi.
Kedekatan Novi pada dunia anak tak sekadar sebatas teori dan wacana. Dalam mengurus buah hatinya, Novi tidak pernah menggunakan jasa pengasuh anak karena ia ingin terjun langsung dalam pertumbuhan anak-anaknya. “Saya selalu ada untuk anak-anak, kami (saya dan suami) tidak pernah menggunakan tenaga pengasuh sejak anak-anak masih bayi. Sekarang setiap pagi, saya bergantian dengan suami mengantar anak-anak ke sekolah dan selalu ada pada saat mereka membuat tugas sekolah dan makan malam bersama. My family is my world!,” ujar Novi.
What's On Fimela
powered by
Next
Novi berharap orangtua dan pengasuh anak bisa bersama-sama dalam mengawasi tumbuh kembang anak.“Sekitar 18 tahun lalu, saya tertarik dengan sistem pendidikan Tumble Tots ketika memasukkan anak pertama saya di lembaga tersebut di Singapura. Saya mendatangi pimpinan Tumble Tots wilayah Asia Pasifik untuk membeli lisensi tetapi ditolak, pada saat itu saya memang masih sangat muda, 21 tahun. Selama sebulan, saya mengikuti pimpinan tersebut kemanapun dia pergi, termasuk ketika harus terbang ke Malaysia, Thailand dan Inggris. Melihat kegigihan saya, akhirnya ia memberi izin untuk membuka Tumble Tots. Namun, izin yang diberikan hanya untuk membuka satu cabang, bukan memegang lisensi untuk wilayah Indonesia. Sekarang Tumble Tots telah berkembang menjadi 52 cabang di seluruh Indonesia,” Novi melanjutkan.
Dengan mendatangkan sistem pendidikan internasional anak di Indonesia, tentu Novi mengusung misi tersendiri untuk pendidikan anak di Indonesia. Novi berharap orangtua dan pengasuh anak bisa bersama-sama dalam mengawasi tumbuh kembang anak. Sebagai orang yang concern pada dunia pendidikan (anak), Novi pun sangat memerhatikan perkembangan dan perjalanan pendidikan anak di Indonesia.
Next
Saat diminta berkhayal tentang masa depan pendidikan anak Indonesia, Novi mengatakan ingin mengubah sistem dan kurikulum pendidikan anak jika ia diperkenankan. “Di Indonesia, mungkin sistem dan kurikulum pendidikan yang harus diperbaiki. Tapi, ya biarlah. Saya akan terus konsisten menjalankan tugas dan tanggung jawab di pendidikan anak usia dini, serta berbagi pola asuh yang tepat pada para orangtua,†ujar Novi sambil tertawa ringan.
Untuk rencana ke depan selanjutnya, Novi berharap ia bisa memiliki 100 cabang Tumble Tots dan Leaps and Bounds di seluruh pelosok Indonesia.