Next
Di Hollywood, ketenaran diganjar dengan kejaran paparazzi dan itulah yang dihadapinya kini. Saat melakukan wawancara dengan majalah “Glamour” di Manhattan, New York, dia sebenarnya ingin keluar pergi berjalan-jalan. Namun, niat itu diurungkan karena sejumlah paparazzi telah berkemah di luar hotel untuk menunggu Mila keluar, agar mereka bisa mendapatkan snapshot terbaik darinya. Ia merasa dieksploitasi habis-habisan oleh paparazzi untuk kepentingan media massa. Yang dilakukannya untuk mengatasi itu adalah membangun tembok “keberanian” agar ia tak takut keluar rumah dan berjalan-jalan.
“Saya masih merasa tak nyaman dengan paparazzi. Tapi, ketakutan itu nggak akan menghalangi saya untuk keluar rumah dan menikmati waktu di restoran terbuka bersama teman saya,” katanya.
What's On Fimela
powered by
Next
Bukan hanya paparazzi, dunia gemerlap Hollywood mendatangkan ujian lain. Menurutnya, ia seperti di-bully habis-habisan oleh pemberitaan tabloid dan majalah gosip. Lagi-lagi, ini semua bersumber dari ketenarannya yang makin menanjak.
“Sembilan puluh sembilan persen berita di media adalah omong kosong. Adanya paparazzi, itu adalah bentuk bully terbesar menurut saya. Memberitakan kebohongan, membuat tuduhan, itu benar-benar sebuah praktek bully,” tegasnya.
Next
Mila memang sedang menjadi incaran panas para paparazzi. Semakin intens hubungannya dengan sesama rekan beraktingnya di “That ‘70s Show”, Ashton Kutcher, membuat ruang geraknya kini bagai di dalam lingkaran paparazzi. Foto dan kabar terakhir yang beredar adalah mereka dikonfirmasi berkencan karena tertangkap sedang berciuman di wrap party untuk film biobik tentang Steve Jobs.
Selain tentang paparazzi dan rentetan gosip, kenyataan yang dihadapinya di dunia akting adalah adanya perbedaan persepsi tentang usia. Pernah beradu akting dengan Mark Wahlberg di film “Ted” yang jarak usianya 13 tahun lebih tua darinya, dan kini ia dipasangkan dengan Clive Owen yang lebih tua 19 tahun, membuatnya merangkum satu kesimpulan.
Next
“Saya rasa, aktor laki-laki diperbolehkan untuk menua, tapi berlaku hal sebaliknya untuk perempuan. Saya yang berusia 20 tahunan dipasangkan dengan laki-laki berumur 40 tahunan, dan itu tak apa-apa. Film dokumenter ‘Searching for Debra Winger’ adalah film terbaik yang bisa menjelaskan tentang gap usia di dunia hiburan seperti ini,” jelasnya tanpa panjang lebar.
Lalu, menyesalkah Mila karena telah terkenal seperti sekarang ini? Rasanya tidak. Karena ketika ditanyakan bagaimana rasanya ketika namanya dijadikan sebuah nama virus yang menjalar secara viral dengan hebatnya, ia menanggapinya dengan santai dan nggak menganggap itu masalah.
Ya, virus ketenaran memang sedang menjangkiti Mila. Semoga saja ia bisa bertahan.