Next
Data dari WHO menyatakan bahwa gap antara kebutuhan darah dan juga ketersediaan darah di Indonesia sebesar 3 juta kantong darah.Perempuan yang biasa disapa Silly ini awalnya membentuk Komunitas Blood for Life karena keprihatinannya terhadap seorang pasien yang meninggal karena mengalami kesulitan saat memerlukan donor darah. “Blood for Life ini terbentuk pada tahun 2009. Sederhana sebenarnya, komunitas ini berawal dari simpati saya terhadap seorang Ibu di sebuah rumah sakit yang akhirnya harus meninggal karena mengalami kesulitan saat memerlukan donor darah. Saya berpikir untuk menjembatani para pendonor dan juga orang yang membutuhkan donor. Karena menurut saya di luar sana banyak sekali orang yang ingin mendonorkan darahnya tetapi tidak tahu ingin menyalurkan ke mana dan juga banyak orang yang membutuhkan darah namun harus mengalami kesulitan dalam memeroleh darah. Selain itu, data dari WHO menyatakan bahwa gap antara kebutuhan darah dan juga ketersediaan darah di Indonesia sebesar 3 juta kantong darah,” ujar Silly ketika ditemui di RSCM oleh FIMELA.com.
Berawal dari rasa prihatin dan simpati tersebut, Silly pun akhirnya mulai merealisasikan niatnya dengan menulis di sebuah blog. Berawal dari 44 orang yang bergabung dengan Komunitas Blood for Life pada saat itu, kini Blood for Life sudah memiliki sekitar 17.000 anggota yang tersebar di Indonesia. Komunitas yang hampir berusia 3 tahun ini, menggunakan kekuatan media online dan juga social media dalam menyebarkan informasi. “Kegiatan kami hanya terfokus di dunia maya. Kenapa dunia maya? Karena saya berpikir internet adalah dunia tanpa batas yang bisa menyentuh semua lapisan di berbagai belahan wilayah. Untuk memastikan akurasi data sebelum disebarkan, biasanya kami akan mengecek terlebih dahulu informasi ke nomor telepon yang bersangkutan sebelum menyebarkannya di social media,” Silly bercerita.
What's On Fimela
powered by
Next
Tidak perlu menunggu lama sejak Silly mengutarakan niatnya lewat Twitter, 3 Little Angels sebuah komunitas yang bertujuan membantu anak-anak yang memerlukan bantuan dana dan pendampingan selama di rumah sakit pun terbentuk. Silly percaya bahwa dengan niat yang tulus untuk membantu sesama maka orang-orang pun tidak akan segan untuk senantiasa membantu.
Melalui 3 Little Angels Silly membuat Angels Heart Campaign, sebuah kampanye yang bertujuan untuk membantu anak-anak yang kurang beruntung.“Di komunitas 3 Little Angels saya banyak sekali menemukan mukjizat. Misalnya saja dulu ketika kami membantu Aulia, seorang anak yang terlihat sudah tidak memiliki harapan hidup ke sebuah rumah sakit besar, kami sama sekali tidak tahu bagaimana untuk memenuhi kebutuhan hariannya sebesar 12 juta rupiah. Namun, kami tidak berputus asa, kami terus berbagi lewat Twitter. Dan keesokan harinya ada seorang Ibu yang mengirimkan 20 juta rupiah kepada kami selama 2 hari berturut-turut. Dan tidak sedikit anak yang terlihat sudah tidak ada harapan untuk hidup ternyata mereka bisa bertahan hidup,” Silly bercerita dengan mata berbinar.
Melalui 3 Little Angels Silly membuat Angels Heart Campaign, sebuah kampanye yang bertujuan untuk membantu anak-anak yang kurang beruntung. Hanya dengan membeli sebuah kaus, kita sudah ikut membantu gerakan 3 Little Angels untuk membantu anak-anak yang membutuhkan. Sejak terbentuk secara resmi hingga saat ini, 3 Little Angels terhitung sudah membantu 9 orang anak.
Nah, buat kamu yang ingin berpartisipasi untuk membantu mereka yang membutuhkan, kamu bisa mencari informasi lebih lanjut lewat akun Twitter @Blood4LifeID dan @3_Little_Angels. “Just feel good by doing good,” ujar Silly berkali-kali mengulang kalimat tersebut.