Ira Koesno, "Berjuang" untuk Cantik dan Sehat

Fimela Editor diperbarui 02 Jul 2012, 07:00 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Yang saya siapkan untuk kulit....

Sekarang saya sedang menggunakan produk perawatan kulit dari dokter karena masalah kulit yang sangat kering dan membuat garis-garis halus terlihat di wajah.Sebelumnya saya suka ganti-ganti kosmetik, mencoba Clinique, La Mer, SK II, sampai Obagi. Untuk perawatan kulit tubuh, saya memilih antara Clarins atau L’Occitane yang berjenis body firming untuk membuat tubuh terjaga kekencangannya. Saya tetap seperti perempuan lainnya yang ingin senantiasa terlihat kencang.

Tentang olahraga...

Bukan cuma mengandalkan lotion pengencang tubuh, saya juga rutin berolahraga. Diusahakan seminggu dua kali saya treadmill dan senam, tapi kalau nggak bisa karena kesibukan seperti sekarang ini, minimal seminggu sekali saya sempatkan treadmill 30-40 menit kombinasi jalan cepat dan lari. Sementara untuk senam itu saya lakukan sendiri di rumah dengan mengikuti gerakan senam yang saya temukan di majalah-majalah. Untuk frekuensi olahraga, saya sengaja hanya mematok paling banyak dua kali seminggu karena itu kuantitas yang paling nyaman dan saya memegang prinsip nggak ingin tersiksa. Kalau mematok harus tiga kali seminggu olahraga, saya justru merasa terpaksa dan malah nggak melakukan olahraga secara rutin. Kalau frekuensi olahraga saya minim, biasanya saya seimbangkan dengan mengurangi makan, padahal saya lebih senang bisa banyak olahraga supaya bisa makan banyak.

Saya dan diet...

Ya, saya termasuk pribadi yang berjuang demi tubuh bagus dengan cara diet. Pernah melewati masa konsumsi diet pills, akupuntur, sampai olahraga. Dari semua yang pernah lewati, saya bisa menyimpulkan bahwa memang harus pola makan dan olahraga yang dijaga agar bentuk tubuh saya terjaga, namun dengan standar yang masuk akal. Dengan berat dan tinggi badan saya seperti ini, saya realistis menerima tubuh saya yang seperti sekarang, nggak akan mau lagi menyiksa tubuh sendiri ingin bisa sekurus peragawati. Kalau sudah merasa berlebih karena banyak makan dan olahraganya kurang rutin, saya mencari “bantuan tambahan” melalui akupuntur. Yang pasti, saya sangat concern dengan karbohidrat , yaitu membatasi konsumsinya, memperbanyak protein, dan mengusahakan rutin berolahraga.

What's On Fimela
3 dari 3 halaman

Next

 

Makan di luar...

Sebenarnya saya bukan orang yang senang coba-coba makanan, karena ketika sudah suka dengan jenis makanan tertentu saya cenderung ingin itu saja, tapi bisa berbahaya karena bisa sangat banyak menyantapnya. Makanya saya harus pintar-pintar menahan diri. Dengan pola makan seperti itu, saya biasanya mengikuti saja rekomendasi orang restoran mana yang katanya enak. Untuk pemilihan makanan,saya yang harus lebih teliti memilih menu dengan komposisi nggak banyak karbohidrat dan lebih banyak protein. Tapi, kalau ingin mencicipi sedikit makanan yang saya tahu sebenarnya kurang baik, ya cuil saja sedikit. Saya ingin jadi happy eater, bukan penyiksa diri sendiri.

Cara memandang diri sendiri...

Pekerjaan saya sebagai TV personality memang di depan televisi dan bertemu banyak orang, tapi saya nggak merasa dituntut untuk berpenampilan serba sempurna layaknya selebriti. Yang penting saya bersih, berpakaian pantas, dan tak berlebihan sehingga bisa nyaman dengan diri saya sendiri dan membawa diri dengan baik. Saya nggak akan mengambil pusing komentar orang yang tak menyukai saya, karena TV personality seharusnya diterima berdasarkan kepribadiannya, bukan karena penampilan. Saya justru menyukai karakter Hughes yang percaya diri dan berbeda daripada presenter lainnya, tapi sayang media Nasional belum banyak memberikan ruang untuk kepribadian unik seperti dia. Kita butuh lebih banyak lagi kepribadian-kepribadian bervariasi untuk ditampilkan di televisi, yang punya tingkat percaya diri tinggi dan sehat. Setiap orang yang nyaman dengan bentuk tubuhnya dan punya kepribadian kuat, harusnya pintu kesempatan untuk berkembang itu dibuka.

Bagian tubuh favorit...

Bagian tubuh yang paling saya suka adalah mata saya, karena besar dan membuat wajah saya lebih ekspresif. Namun, untuk tampil di televisi saya harus memperhatikan riasan mata agar jangan terlihat terlalu besar dan malah terlihat mengganggu. Makanya ketika akan siaran di televisi, saya lebih teliti dalam pemakaian eye liner, memilih eye shadow warna cerah daripada smokey eyes, dan wajib menggunakan maskara.

Bedah plastik itu...

Seiring berjalannya waktu, saya selalu merasa bahwa saya harus menerima apa yang Tuhan kasih untuk saya. Hidung saya nggak mancung atau bentuk wajah saya kurang tirus, saya siasati dengan riasan, bukan mengubahnya secara drastis. Saya nggak boleh mengubah bentuk dasar bagian tubuh saya, kecuali itu memang membutuhkan perubahan yang sifatnya karena penyakit. Makanya, di setiap ulang tahun saya yang berarti pertumbuhan umur, saya selalu menerima diri saya dengan lebih bijaksana. Kalaupun misalnya ada sedikit ketidakpuasan, bisa saja saya memperbaikinya, tapi nggak akan pernah mengubah bentuk dasarnya. Dengan pemikiran seperti ini, saya nggak menolak dengan praktek bedah plastik, hanya saja memilih jalan yang non-invasive, bukan mengubah total.