Next
"Graphology adalah alat untuk mengukur proyeksi manusia nonverbal menggunakan medium tulisan tangan."Beruntung tim FIMELA.com bisa berbincang-bincang dengan perempuan yang biasa disapa Debo ini soal Graphology dan aplikasinya pada disiplin ilmu lain. “Graphology adalah alat untuk mengukur proyeksi manusia nonverbal menggunakan medium tulisan tangan. Graphology memelajari tentang karakter manusia dan setiap manusia tidak ada yang sama. Graphology adalah produk yang tidak akan pernah habis. Selama kita bertemu dengan manusia baru, itu artinya adalah produk baru dalam bidang Graphology,” Debo mengawali pembicaraan tentang Graphology.
Debo kembali menjelaskan bahwa melalui Graphology kita bisa membaca tentang kondisi kesehatan hingga gairah seksual seseorang. Untuk mempermudah tim FIMELA.com memahami penjelasannya, Debo menunjukkan dua contoh tulisan dua orang publik figur Hollywood yang memiliki kemiripan yang ternyata mereka berdua memiliki masalah sama dalam bidang seksual.
Next
Di Indonesia, karena Graphology merupakan bidang yang masih sangat baru, penerapan Graphology pun masih sangat terbatas. Debo mengatakan bahwa saat ini di Indonesia Graphology masih digunakan di kalangan terbatas. “Saya banyak mengajar untuk klien-klien yang bekerja sebagai sales, tim analis perbankan. Tapi, di Eropa dan Amerika, Graphology sudah banyak digunakan untuk membantu berbagai disiplin ilmu lainnya, misalnya saja dalam bidang kesehatan dan dalam bidang politik,” Debo menjelaskan.
Next
Sebagai sebuah ilmu, Graphology sama sekali berbeda dengan ramalan. “Graphology bukan ilmu ramal karena Graphology bisa dipelajari oleh semua orang dan bisa dijelaskan secara ilmiah karena ada penelitian yang sudah dilakukan selama ratusan tahun. Selain itu, Graphology tidak bisa “Graphology bukan ilmu ramal karena Graphology bisa dipelajari oleh semua orang dan bisa dijelaskan secara ilmiah karena ada penelitian yang sudah dilakukan selama ratusan tahun."meramalkan masa depan, Graphology hanya bisa memprediksi apa yang akan dilakukan seseorang saat menghadapi situasi tertentu. Mengapa? Karena memang sudah ada penelitian setiap orang yang memiliki tanda tertentu biasanya akan melakukan perbuatan tertentu pula. Jadi, inilah yang membuat seolah-olah Graphology bisa meramalkan tingkah laku seseorang,” ujar Debo.
Dua tahun memperkenalkan Graphology di Indonesia, Debo optimis Graphology akan terus berkembang di Indonesia karena respon sangat baik dari masyarakat. “Sejak kali pertama saya perkenalkan di Indonesia, Graphology berkembang sangat baik karena adanya sambutan yang baik dari masyarakat khususnya dari dunia industri. Dunia industri sudah menerima Graphology sebagai salah satu alat untuk menangani dan mengembangkan bisnis mereka. Untuk orang sales yang harus berjualan dengan berhadapan langsung dengan klien, mereka perlu mengetahui karakter setiap klien yang mereka temui supaya bisa menangani klien mereka dengan tepat. Dan Graphology adalah satu disiplin ilmu yang memang mudah untuk dipelajari,” Debo kembali menjelaskan.