Next
Krisis moneter yang menerpa Indonesia pada tahun 1997 membuat industri penerbangan lesuMengawali kuliah sebagai mahasiswa Teknik, akhirnya Diana keluar sebagai pilot. “Saat lulus SMA, saya sempat menjalani kuliah selama satu semester di Jurusan Teknik Arsitek. Namun, karena melihat antusiasme saya yang minim saat kuliah Teknik, akhirnya ayah menyodorkan saya untuk mencoba sekolah penerbangan. Dan setelah hanya sempat menjalani kuliah satu semester di jurusan Teknik, saya pun kemudian pindah dan menjalani pendidikan di Juanda Flying School di Surabaya,” Diana mengawali cerita.
Menjalani pendidikan sekolah penerbangan dengan teknik semimiliter tidak membuat Diana menyerah menjalani pendidikan di Juanda Flying School. Pada tahun 1996, Ibu tiga orang anak ini pun lulus sekolah penerbangan sebagai pilot. Krisis moneter yang menerpa Indonesia pada tahun 1997 membuat industri penerbangan lesu. Gagal melamar di berbagai maskapai dalam kurun waktu 1996—1997, akhirnya Diana pun memutuskan untuk menikah.
What's On Fimela
powered by
Next
“Saat lulus sekolah penerbangan kondisi penerbangan Indonesia sangat drop sehingga permintaan pilot pun sangat rendah. Mencoba melamar di berbagai maskapai, tapi rupanya masih belum jodoh. Akhirnya saya memutuskan untuk menikah pada tahun 1997. Setelah 10 tahun menikah, pada tahun 2006, saya kembali memutuskan untuk menggunakan skill yang saya miliki untuk masuk ke sebuah maskapai penerbangan. Namun, dengan pertimbangan anak-anak yang masih dalam tahap pertumbuhan, saya akhirnya batal untuk masuk ke maskapai penerbangan dan memutuskan untuk bekerja sebagai instruktur pilot di Alfa Flying School,” Diana bercerita.
Next
Diana mengakui bahwa sudah tidak asing lagi perempuan dengan dunia penerbangan dan ada juga perempuan yang berprofesi sebagai pilot. Namun, Diana memang mengakui masih minim perempuan yang tertarik pada profesi pilot. Lantas, apa yang menjadi tantangan besar bagi seorang peremppuan jika ingin menjadi pilot? “Pilot perempuan pastinya ada, instruktur pilot perempuan di berbagai sekolah penerbangan pun juga banyak. Tapi, memang jumlah murid perempuan sangat sedikit. Bahkan, di sini (Alfa Flying School) saja jumlah murid perempuan kurang dari 10 orang. Perempuan pun bisa menjadi pilot dan membawa berbagai jenis pesawat. Yang perlu diingat, saat ingin menjadi seorang pilot terlebih dahulu pastikan kalau kita benar-benar menginginkan apa yang kita jalani dan yakinkan diri sendri bahwa kita bisa melakukannya. Saya pikir menjadi seorang pilot tidak melihat gender antara laki-laki dan perempuan. Yang paling penting adalah bagaimana menaklukan rasa takut yang ada di dalam diri kita,” Diana memberi saran.