Pasangan Kejam di Ranjang, Tersiksa atau Justru Suka?

Fimela Editor diperbarui 07 Jun 2012, 08:15 WIB
2 dari 3 halaman

Next

Seperti Anastasia Steele dalam novel trilogy Fifty Shades of Grey yang tertarik pada kegantengan dan kemapanan pengusaha muda Christian Grey, itu pulalah yang dirasakan salah satu perempuan yang saya wawancarai ketika dirinya bertemu pujaan hati. Dimabuk kepayang. Tapi, mana ada sih, orang yang benar-benar sempurna.

Laki-laki yang diidolakan itu rupanya punya sisi lain yang mengerikan. Dia bahkan nggak pernah membayangkan bakal dihadapkan pada orang seperti pujaan hatinya itu, dengan kelainan sosial masokhisme. Lalu, atas nama kagum dan rasa tertarik yang begitu besar, dia memilih mengalahkan logika dan mengikuti permainannya, bukannya takut dan memilih pergi.

"Perempuan mulai menikmati 'hubungan kasar' itu karena pengaruh pasangannya. Jadi, masokhisme bisa 'ditularkan'."

Ana terjebak. Bukan, lebih pas merelakan dirinya sendiri masuk ke dalam perangkap seks Grey. Ketertarikan satu sama lain cukup jadi alasan buat mereka untuk berkomitmen dalam sebuah hubungan dominan-submisif. Ana seolah jadi budak seks dan Grey sebagai tuannya. Apa kamu juga akan melakukan hal yang sama seperti Ana, walaupun itu artinya kamu membahayakan dirimu sendiri?

Masokhisme, atau yang sering disebut penyakit Bondage-Domination-Sadism-masochism (BDSM), menurut Johnson Masters dari American Psychiatric Association (APA), biasanya didominasi laki-laki, dan bisa makin menjadi jika laki-laki memiliki status sosial atau jabatan tinggi. Mereka melakukannya bukan tanpa alasan. Bisa jadi pengalaman seks itu sudah diterimanya sejak masih kanak-kanak, entah melihat atau mengalaminya sendiri. Sementara perempuan mulai menikmati hubungan “kasar” itu karena pengaruh pasangannya. Jadi, masokhisme bisa “ditularkan”.

What's On Fimela
3 dari 3 halaman

Next

Psikolog Arman Adikusumo, Sp.KJ, mengungkapkan bahwa dasar seksualitas laki-laki lebih bersifat biologis, sedangkan perempuan lebih dari proses belajar teknik-teknik seks yang diberikan, hingga makin pandai dan makin menikmatinya. Jadi, dengan siapa kamu berhubungan intim, pasangan normal maupun dengan perilaku seksual tertentu, secara alami kamu akan belajar dan menikmatinya, dengan catatan kalau kamu mau.

Ana mewakili kita sebagai perempuan yang dilematis. Ikuti perasaan dan menutup logika demi cinta, atau memang sebenarnya penasaran ingin mencoba, kemudian jadi ikut menikmatinya? Tiap perempuan punya sisi liar yang tersembunyi. Ketika ada media untuk mengeksplorasinya, secara nggak sadar perempuan makin penasaran. Karenanya, berbagai cara dilakukan laki-laki untuk mengungkap sisi liar perempuan yang beragam itu.

“Perempuan misterius. Awalnya terkesan terlalu mementingkan harga diri, padahal dalam urusan seks banyak yang tertarik untuk melakukan yang ekstrem, yang nggak biasa. Menjambak atau mencubit ringan pasangan saat berhubungan, masuk kategori sado atau bukan, memang ada sensasi dan kenikmatan tersendiri. Dan mereka menikmatinya juga lho, walau ada beberapa yang awalnya kaget. Itu mungkin yang disebut sisi liar, tersembunyi, tapi bukan nggak mungkin ditemuin untuk dieksplorasi lagi, kan, ” ungkap Viktor, 32 tahun.

Jadi, tertarik jadi seperti Ana dan “profesi” barunya sebagai submisif? Atau, tetap menolak mentah-mentah seks kasar? Tunggu sampai sisi liarmu terungkap.